Apa fungsi dari shockbreaker? Shockbreaker adalah salah satu komponen penting pada kendaraan bermotor, termasuk motor dan mobil. Fungsinya adalah untuk menyerap guncangan atau getaran yang terjadi saat kendaraan melintasi jalan yang tidak rata, sehingga mengurangi rasa tidak nyaman bagi pengemudi dan penumpang serta membantu menjaga kestabilan kendaraan.
Shockbreaker sendiri terdiri dari beberapa bagian, di antaranya per kejut (shock absorber) dan peredam (damper), yang bekerja bersama-sama untuk mengontrol gerakan pegas dan memberikan peredaman yang tepat pada kendaraan. Dalam artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai fungsi dan pentingnya, komponen, cara kerja shockbreaker pada kendaraan.
Fungsi Shockbreaker
Shockbreaker atau sering disebut suspensi adalah salah satu komponen penting pada kendaraan bermotor, terutama pada sepeda motor. Berikut beberapa fungsi dari penggunaan shockbreaker pada kendaraan yaitu:
1. Menyerap kejutan
Fungsi utama shockbreaker adalah untuk menyerap kejutan atau guncangan pada kendaraan yang disebabkan oleh permukaan jalan yang tidak rata atau berlubang. Tanpa adanya shockbreaker, guncangan yang terjadi akan langsung terasa oleh pengendara dan penumpang, sehingga dapat mengganggu kenyamanan dan juga keamanan dalam berkendara.
2. Mempertahankan stabilitas kendaraan
Selain menyerap guncangan, shockbreaker juga memiliki fungsi untuk mempertahankan stabilitas kendaraan. Dengan menahan atau mengurangi pergerakan guncangan, shockbreaker dapat memastikan bahwa ban kendaraan selalu berada pada kontak dengan permukaan jalan. Hal ini sangat penting agar pengendara dapat mempertahankan kendali dan stabilitas kendaraan pada kecepatan tinggi, terutama pada tikungan atau jalan berkelok.
3. Menjaga keseimbangan beban
Selain itu, shockbreaker juga memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan beban pada kendaraan. Saat kendaraan melintasi permukaan jalan yang tidak rata atau berlubang, beban kendaraan akan bergeser ke arah yang berbeda. Dengan adanya shockbreaker yang bekerja secara optimal, beban kendaraan dapat terdistribusi secara merata sehingga meminimalkan risiko terjadinya kerusakan pada bagian-bagian kendaraan.
Dalam hal ini, shockbreaker tidak hanya memiliki fungsi sebagai alat penunjang kenyamanan berkendara, tetapi juga sebagai komponen penting yang dapat memperpanjang umur dan menjaga kesehatan kendaraan secara keseluruhan. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengendara untuk memahami fungsi dan menjaga kualitas shockbreaker pada kendaraannya.
Komponen Shockbreaker
Untuk dapat melaksanakan fungsi dari shockbreaker maka didalamnya disusun dari beberapa komponen utama. Shockbreaker atau suspensi merupakan salah satu komponen penting pada kendaraan, termasuk pada sepeda motor. Komponen ini bertugas menahan guncangan dan getaran yang dihasilkan oleh permukaan jalan agar tidak langsung dirasakan oleh pengendara.
Berikut adalah beberapa komponen penting pada shockbreaker:
1. Peredam kejut (shock absorber)
Komponen ini terdiri dari piston yang terpasang pada sebuah silinder, dan berisi minyak atau udara yang bertugas menyerap kejutan ketika kendaraan melaju pada permukaan jalan yang tidak rata. Ketika kendaraan melompat atau menabrak rintangan, piston akan bergerak naik turun dalam silinder untuk menyerap kejutan tersebut.
2. Pegas (spring)
Komponen ini bertugas memberikan tekanan balik pada peredam kejut agar kembali ke posisi semula setelah menyerap kejutan. Terdapat beberapa jenis pegas yang digunakan pada shockbreaker, seperti pegas heliks (coil spring), pegas udara (air spring), dan pegas ganda (dual spring).
3. Bushing
Komponen ini berfungsi sebagai penahan getaran pada suspensi agar tidak langsung tertransmisikan ke rangka kendaraan atau ke pengendara.
4. Pelindung
Komponen ini terpasang di sekitar shockbreaker yang memiliki fungsi untuk melindungi komponen-komponen suspensi dari kerusakan atau kotoran yang mungkin terjatuh pada kendaraan.
Selain komponen-komponen tersebut, terdapat juga beberapa aksesoris pendukung lainnya seperti shock linkage dan adjuster yang berguna untuk menyesuaikan ketinggian dan kekakuan suspensi sesuai dengan kebutuhan pengendara.
Cara Kerja Shockbreaker
Cara kerja shockbreaker pada kendaraan bermotor, seperti mobil atau motor, didasarkan pada prinsip dasar mekanika yang disebut dengan hukum gerak Newton. Hukum ini menyatakan apabila benda akan tetap diam atau bergerak lurus kecuali ketika ada gaya eksternal yang bekerja pada benda tersebut.
Shockbreaker atau peredam kejut berfungsi untuk menyerap getaran tersebut dan meminimalkan efeknya pada pengendara dan penumpang. Shockbreaker terdiri dari dua bagian utama yaitu per dan tabung. Pada bagian dalam tabung terdapat sebuah piston yang bergerak naik turun. Ketika kendaraan melewati jalan bergelombang, getaran yang dihasilkan akan membuat piston bergerak naik turun di dalam tabung.
Pada peredam kejut yang menggunakan sistem hidrolik, piston akan menekan cairan hidrolik melalui sebuah katup. Cairan ini mengalir ke bawah piston, melalui celah-celah kecil, dan menghasilkan gaya gesekan yang menahan pergerakan piston. Semakin besar getaran yang dihasilkan oleh jalan, semakin banyak cairan hidrolik yang diperlukan untuk menahan pergerakan piston dan mengurangi efek getaran pada suspensi.
Shockbreaker pada kendaraan biasanya terdiri dari beberapa jenis, seperti jenis gas dan jenis hidrolik. Jenis gas, juga dikenal sebagai shockbreaker gas atau nitrogen, menggunakan gas bertekanan tinggi untuk menahan pergerakan piston dan menyerap getaran. Sementara itu, jenis hidrolik menggunakan cairan hidrolik untuk menyerap getaran dan menahan pergerakan piston.
Pada kendaraan modern, shockbreaker sering dilengkapi dengan teknologi yang disebut sebagai adjustable damping atau peredam yang dapat diatur. Teknologi ini memungkinkan pengendara untuk menyesuaikan kekakuan shockbreaker, tergantung pada kondisi jalan yang dilalui dan gaya mengemudi pengendara.
Diatas merupakan ulasan terkait fungsi shockbreaker, komponen, dan cara kerja. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.