Jenis Jenis Belt: 9 Macam Dan Fungsi

Jenis Jenis Belt Dan Fungsi – Belt atau sabuk transmisi adalah salah satu komponen penting dalam mesin kendaraan, terutama untuk mentransmisikan daya dari mesin ke roda penggerak. Ada berbagai jenis belt yang dapat ditemukan pada mesin kendaraan, seperti flat belt, circular belt atau rope, V-belt, V-ribbed belt, cogged V-belt, toothed belt, banded V-belts, linked V-belts, dan timing belts.

Setiap jenis belt memiliki karakteristik dan kegunaannya masing-masing, dan dipilih sesuai dengan kebutuhan transmisi daya pada mesin. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara detail mengenai jenis-jenis belt tersebut.

jenis jenis belt

Fungsi Belt

Belt atau sabuk transmisi memiliki fungsi utama sebagai penghubung antara dua atau lebih pulley (roda penggerak) pada mesin. Belt mentransmisikan daya dari pulley penggerak ke pulley penerima. Bagian ini dapat menggerakkan komponen mesin yang terhubung dengan pulley penerima tersebut.

Fungsi belt pada mesin kendaraan antara lain:

  1. Mentransmisikan daya dari mesin ke sistem penggerak roda, sehingga kendaraan dapat bergerak
  2. Mentransmisikan daya dari mesin ke sistem aksesoris, seperti generator, air conditioner, dan pompa air
  3. Meneruskan daya dari mesin ke sistem transmisi. Seperti kopling, transmisi manual atau otomatis, dan differential
  4. Mengurangi kebisingan yang ada oleh mesin saat beroperasi. Hal ini karena belt dapat menyerap dan meredam getaran

Selain itu, jenis-jenis belt tertentu juga memiliki fungsi khusus. Timing belt memiliki fungsi mengatur waktu buka-tutup katup pada mesin. Dan V-belt mentransmisikan daya pada mesin dengan jarak pulley pendek.

Baca Juga:  Kode DTC Daihatsu Grandmax: 15 Kode & Kerusakan

Jenis Jenis Belt

Terdapat berbagai jenis belt yang dapat ditemukan di mesin kendaraan, di antaranya adalah:

1. Flat belt (belt datar)

Jenis belt pertama adalah flat belt. Flat belt merupakan belt dengan penampang persegi (datar) yang sering digunakan di pabrik atau bengkel. Di mana daya yang ditransmisikan memiliki ukuran sedang dari pulley satu ke pulley lainnya saat jarak dua pulley tidak melebihi 8 meter.

2. Circular belt atau rope 

Selain itu, terdapat jenis belt lainnya, yaitu circular belt. Circular belt memiliki bentuk lingkaran dan sering ada di pabrik atau bengkel. Di mana besarnya daya yang ditransmisikan memiliki ukuran besar dari pulley satu ke pulley lainnya saat jarak dua pulley lebih dari 8 meter.

3. V-Belt

Macam belt ketiga adalah V-belt. V-belt memiliki penampang berbentuk huruf V. Desain V-belt memiliki bentuk lebih tebal dan gendut namun tidak lebar. V-belt memiliki fungsi untuk melanjutkan peralihan beban antara pulley yang jaraknya pendek.

4. V-Ribbed Belt

V-Ribbed Belt adalah jenis belt yang memiliki penampang berbentuk kombinasi dari beberapa huruf V. Pada jenis ini, biasanya memiliki bentuk lebih tipis dengan penampang yang lebih lebar daripada V-belt. V-Ribbed Belt memiliki fungsi untuk memutar pulley-pulley dalam jarak yang lebih jauh.

5. Cogged V-Belt

Cogged V-Belt memiliki penampang seperti huruf V namun memiliki skema gigi di sekitar sisi dalamnya.

Baca Juga:  Rangka Sepeda Motor: 7 Fungsi Dan Komponen Utama

6. Toothed Belt

Toothed Belt banyak digunakan pada Timing Belt. Belt ini memiliki bentuk lebar dan memiliki skema gigi yang teratur di sekitar sisi dalam belt. Pada tipe ini, belt memiliki fungsi seperti timing belt biasanya.  Dan semakin kuat karena perannya yang penting untuk mesin.

7. Banded V-belts

Banded V-belts adalah multiple V-belt yang dibuat menjadi satu dengan tie band. Macam ini dapat mengurangi munculnya masalah pada pendorong di mana belt berubah, memelintir dan lepas dari jalurnya.

8. Linked V-belts

Linked V-belts merupakan multiple belt yang berbentuk untuk saling menyambung. Belt ini memiliki fungsi untuk pendorong-penggerak besar dengan jarak center yang tetap, di mana sulit untuk menentukan ukuran belt yang permanen. Untuk memperoleh panjang belt yang permanen dapat menambah atau mengurangi link.

9. Timing Belts

Jenis belt terakhir adalah timing belt yang sebenarnya sama seperti toothed belt. Timing belt memiliki fungsi sebagai tindakan kombinasi antara chain dan sprocket pada wujud flat belt. Wujud dasarnya datar dengan gigi-gigi memiliki ukuran sama pada permukaan kotak dengan gigi pulley. Seperti pendorong gear rantai, memerlukan kelurusan pada perpasangan pulley.

Diatas merupakan ulasan terkait jenis jenis belt dan fungsinya. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *