Penyakit Grand Livina Matic: 11 Kendala dan Cara Mengatasinya

penyakit grand livina matic

Banyak pengguna bertanya tentang penyakit atau masalah yang kerap muncul pada Grand Livina Matic. Hal ini sangat wajar, mengingat semua pemilik kendaraan pasti ingin mobilnya awet dan tetap prima untuk pemakaian jangka panjang.

Sebagai salah satu model unggulan dari Nissan, Grand Livina hadir menawarkan kenyamanan dan performa yang cukup istimewa. Mobil MPV ini dirilis dengan dua varian mesin, yaitu 1.5 dan 1.8 liter, dengan pilihan transmisi manual maupun matic. Dengan karakter berkendara yang gesit dan responsif, Grand Livina bahkan sering digambarkan memiliki rasa berkendara seperti sedan, dibandingkan dengan MPV pada umumnya.

Ketika pertama kali diperkenalkan, Grand Livina sempat disebut sebagai pesaing kuat Toyota Avanza yang saat itu sudah mendominasi pasar Indonesia. Meskipun harganya sedikit lebih tinggi, mobil ini berhasil membangun basis pengguna yang loyal berkat kenyamanan dan efisiensi bahan bakarnya.

Namun, seiring waktu, tentu ada beberapa penyakit atau kendala teknis yang kerap ditemukan, terutama pada Grand Livina Matic. Artikel ini akan mengulas secara mendalam berbagai penyakit grand livina matic tersebut, termasuk penyebabnya, sehingga Anda bisa lebih memahami karakter mobil ini.

penyakit grand livina matic

Penyakit Grand Livina Matic yang Sering Muncul

Terdapat beberapa kendala yang umum di keluhkan oleh pemilik kendaraan grand livina matic di antaranya yaitu:

1. Mesin Ngelitik

Salah satu penyakit paling umum pada grand livina matic adalah gejala ngelitik atau knocking pada mesin. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penggunaan bahan bakar beroktan rendah yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin. Namun, pada Grand Livina Matic, ngelitik juga bisa diperparah oleh masuknya evaporasi oli ke intake manifold, yang bercampur dengan uap bensin dan mengganggu pembakaran.

2. Kesulitan Menambah Aksesori Kelistrikan Aftermarket

Sistem kelistrikan Grand Livina cukup kompleks. Penambahan aksesori seperti klakson atau foglamp aftermarket bisa menyebabkan masalah, seperti ekstra fan yang terus menyala. Penyebabnya adalah gangguan terhadap jalur kelistrikan dan sensor bawaan. Untuk mengatasinya, sistem kelistrikan perlu dikembalikan ke standar pabrik.

3. Mekanisme Pencahayaan Kurang Maksimal

Beberapa pemilik mengeluhkan kendala atau penyakit bahwa pencahayaan standar Grand Livina matic kurang terang. Mengganti bohlam dengan watt terlalu tinggi berisiko merusak reflektor. Solusi terbaik adalah upgrade ke lampu LED hemat daya atau memastikan relay lampu dalam kondisi baik.

Baca Juga:  Nmax 1 Liter Berapa Km: Perbandingan Dan Ulasan

4. Kabin Berisik

Grand Livina dikenal memiliki kabin yang cenderung lebih berisik dibanding MPV lain. Sumber kebisingan sering berasal dari pintu samping kiri yang tidak rapat sempurna. Solusi mudahnya adalah menambahkan peredam tambahan untuk meningkatkan kenyamanan kabin.

5. Stir Terlalu Enteng

Pada kecepatan rendah, kemudi terasa sangat ringan, tetapi di kecepatan tinggi, respons setir tetap ringan, yang membuat beberapa pengemudi merasa kurang percaya diri. Karakter setir seperti ini memang menjadi catatan masalah atau penyakit untuk Grand Livina Matic, terutama terkait feedback roda terhadap pengemudi.

6. Overheat

Masalah overheat sering terjadi jika perawatan radiator diabaikan. Banyak pemilik masih menggunakan air biasa sebagai pendingin, bukan coolant khusus. Akumulasi kerak dalam sistem pendingin menyebabkan penurunan efisiensi pendinginan mesin.

7. AC Panas

Pada mobil dengan usia pemakaian tinggi, AC bisa tiba-tiba mengeluarkan udara panas. Biasanya ini terjadi karena keausan pada evaporator atau kebocoran pada sistem pendingin kabin.

8. Oli Gampang Menguap

Masalah atau penyakit pada grand livina matic selanjutnya adalah penguapan oli juga cukup sering terjadi. Umumnya disebabkan oleh penggunaan oli berkualitas rendah yang titik didihnya rendah atau akibat suhu mesin yang terlalu tinggi akibat overheat.

9. Kurang Tenaga

Banyak pengguna Grand Livina Matic merasa tenaga mobil kurang bertenaga, terutama saat membawa beban berat menjadi kelemahan atau penyakit. Tune-up rutin, remap ECU, atau pemasangan piggyback pro bisa menjadi solusi untuk meningkatkan performa mobil.

10. Mesin Brebet

Gejala mesin brebet atau tersendat umumnya terjadi karena telat tune-up, sering gonta-ganti bahan bakar dengan oktan rendah, atau sistem pengapian yang mulai lemah menjadi salah satu penyakit dari grand livina matic.

11. Transmisi CVT Bermasalah

Transmisi CVT pada Grand Livina memerlukan perawatan khusus. Masalah seperti delay saat perpindahan gigi atau suara aneh bisa muncul jika perawatan diabaikan. Biaya perbaikan transmisi CVT bisa cukup tinggi, sehingga disarankan untuk melakukan perawatan rutin dan menggunakan oli transmisi yang sesuai. ​

Penyebab Utama Penyakit Grand Livina Matic

Nissan Grand Livina matic dikenal sebagai salah satu MPV yang nyaman dan ekonomis. Namun, setelah digunakan dalam jangka waktu lama, banyak pengguna melaporkan munculnya penyakit khas yang terjadi pada grand livina matic. Untuk memahami lebih dalam, kita perlu melihat faktor utama yang menyebabkan masalah-masalah atau penyakit pada grand livina matic tersebut.

Baca Juga:  Cara Membaca Odometer Motor: 4 Cara Dan Angka

1. Desain dan Teknologi Mesin yang Sensitif

Mesin Grand Livina, terutama yang matic, menggunakan teknologi yang cukup canggih untuk ukuran MPV pada masanya. Mesin HR15DE dan MR18DE mengutamakan efisiensi bahan bakar dan kenyamanan. Namun, sensitifitas mesin ini membuatnya rentan terhadap:

  • Bahan bakar berkualitas rendah: Mesin Livina membutuhkan bahan bakar minimal oktan 92. BBM yang kurang memenuhi spesifikasi menyebabkan knocking atau ngelitik, mempercepat kerusakan piston, ring, dan sensor deteksi ketukan.

  • Evaporasi oli: Masalah uap oli masuk ke intake memperparah kondisi ruang bakar dan mempercepat ngelitik.

Catatan: Mesin Grand Livina dirancang lebih ke arah high compression ratio, sehingga lebih sensitif dibandingkan mobil biasa terhadap kualitas bahan bakar dan oli.

2. Sistem Kelistrikan Kompleks

Grand Livina matic menggunakan sistem kelistrikan berbasis body control module (BCM) yang cukup kompleks, dimana:

  • Banyak fungsi kelistrikan saling bergantung pada sensor-sensor kecil.

  • Instalasi aksesoris aftermarket (seperti klakson atau foglamp) yang tidak sesuai prosedur menyebabkan arus pendek, gangguan sinyal BCM, hingga membuat kipas radiator (extra fan) terus menyala.

Akibat: Kelistrikan menjadi tidak stabil, bahkan dapat memicu kerusakan lebih lanjut pada alternator dan baterai.

3. Pendinginan Mesin yang Rentan

Masalah overheat sering terjadi karena:

  • Penggunaan coolant yang salah: Banyak pengguna menggunakan air biasa, bukan coolant khusus radiator. Ini menyebabkan endapan kerak, mempersempit jalur sirkulasi air, mempercepat korosi radiator, dan menurunkan efisiensi pendinginan.

  • Maintenance radiator yang jarang: Livina membutuhkan flushing coolant secara periodik setiap 20.000–40.000 km.

Efek lanjutan: Overheat menyebabkan kerusakan pada gasket kepala silinder, menyebabkan oli bercampur air, bahkan bisa menyebabkan mesin jebol jika dibiarkan.

4. Penyaringan Udara dan BBM yang Kurang Optimal

Filter udara dan filter BBM yang kotor menyebabkan:

  • Pasokan udara tidak maksimal: Throttle body kotor, suplai udara ke mesin tidak stabil, menyebabkan mesin brebet atau loss power.

  • Sistem injeksi terganggu: Endapan kotoran mempercepat kerusakan injektor, sehingga pembakaran tidak sempurna.

Solusi: Membersihkan throttle body dan mengganti filter secara berkala sesuai panduan servis.

Baca Juga:  Jenis Jenis Vespa Matic: 12 Tipe Dan Ulasan

5. Kerusakan Komponen Vital (Koil dan Busi)

Grand Livina menggunakan sistem pengapian coil on plug (COP) individual yang sangat bergantung pada:

  • Koil berkualitas prima: Bila satu koil rusak, bisa menyebabkan mesin pincang (bergetar saat idle) dan lambat akselerasinya.

  • Busi khusus: Busi Grand Livina berbahan iridium (lebih mahal), yang salah pilih atau telat ganti membuat performa mesin drop.

Catatan: Mengganti hanya 1 koil tanpa mengganti koil lain yang sudah melemah, sering kali membuat masalah kembali muncul dalam hitungan minggu.

6. Material Body dan Kabin

Material body Grand Livina cenderung tipis dan ringan (berbasis estate), sehingga:

  • Kabin lebih berisik: Terutama dari suara ban dan jalanan kasar.

  • Pintu kurang rapat: Desain pintu bagian kiri depan sering kali kurang solid, sehingga menimbulkan suara bergetar saat melewati jalan bergelombang.

7. Kinerja Transmisi Matic

Meskipun transmisi Grand Livina termasuk kuat, masalah bisa muncul jika:

  • Penggantian oli matic terlambat: Oli transmisi (ATF) yang tidak di ganti sesuai interval membuat pergeseran gigi terasa kasar atau bahkan slip.

  • Sistem pendingin ATF bermasalah: Karena desain radiator Livina juga berfungsi mendinginkan ATF, jika radiator bermasalah, transmisi matic pun ikut terpengaruh.

Tips Perawatan dan Pencegahan

  1. Gunakan BBM Berkualitas: Selalu gunakan bahan bakar dengan oktan minimal RON 91 untuk mencegah knocking.
  2. Perawatan Berkala: Lakukan servis rutin, termasuk tune-up dan pembersihan sistem bahan bakar.
  3. Perhatikan Sistem Pendingin: Gunakan coolant berkualitas dan ganti secara berkala untuk mencegah overheat.
  4. Periksa Sistem AC: Lakukan pemeriksaan sistem AC secara rutin untuk memastikan tidak ada kebocoran atau komponen yang kotor.
  5. Perawatan Transmisi CVT: Gunakan oli transmisi yang direkomendasikan dan lakukan penggantian sesuai jadwal untuk menjaga kinerja transmisi.​

Kesimpulan

Grand Livina Matic memang menawarkan kenyamanan dan performa yang khas, tetapi juga punya beberapa karakteristik teknis yang perlu di pahami. Dengan perawatan rutin, pemilihan bahan bakar dan oli yang tepat, serta perhatian terhadap detail kecil, berbagai penyakit yang umum terjadi pada grand livina matic bisa di cegah atau di minimalisir.

Semoga ulasan ini bisa menambah wawasan dan membantu Anda menjaga performa Grand Livina Matic tetap prima dan terhindar dari berbagai penyakit!