Steering column merupakan salah satu komponen kunci yang memiliki fungsi penting pada sistem kemudi kendaraan. Komponen ini bertanggung jawab untuk mentransfer gerakan putaran dari setir ke roda kemudi dan membantu mengontrol arah kendaraan.
Selain itu, steering column juga memiliki beberapa fungsi tambahan, seperti mekanisme penguncian saat kendaraan diparkir dan mengurangi getaran pada sistem kemudi. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang fungsi steering column, komponen-komponennya, serta cara kerja dan pentingnya menjaga kondisi steering column agar dapat berfungsi dengan baik dan aman.
Fungsi Steering Column
Steering column memiliki beberapa fungsi penting dalam sistem kemudi pada kendaraan, antara lain:
1. Mentransfer gerakan putaran dari setir ke roda kemudi
Fungsi utama dari steering column adalah mentransfer gerakan putaran dari setir ke roda kemudi. Ketika pengemudi memutar setir, gerakan putaran tersebut akan melalui steering column dan selanjutnya ke steering linkage yang menghubungkan roda kemudi dengan roda depan kendaraan.
2. Mekanisme penguncian saat kendaraan sedang diparkir
Steering column memiliki fungsi sebagai mekanisme penguncian saat kendaraan sedang berhenti.
3. Mengurangi getaran pada sistem kemudi
Fungsi steering column juga dapat membantu mengurangi getaran pada sistem kemudi. Komponen ini memiliki desain yang kokoh dan memungkinkan gerakan putaran dari setir ke roda kemudi terjadi secara lancar dan terkontrol. Hal ini dapat membantu mengurangi getaran dan membuat pengemudi merasa lebih nyaman saat mengemudikan kendaraan.
4. Mendukung sistem pengemudi otomatis
Beberapa model kendaraan modern dilengkapi dengan sistem pengemudi otomatis, seperti cruise control dan lane departure warning. Steering column juga memiliki fungsi sebagai tempat untuk menempatkan switch dan sensor yang dibutuhkan oleh sistem pengemudi otomatis tersebut.
Oleh karena itu, menjaga kondisi steering column agar dapat berfungsi dengan baik dan aman sangatlah penting. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan perawatan dan perbaikan secara rutin jika diperlukan.
Bagian Steering Column
Setelah memahami fungsi steering column maka perlu mengetahui juga terkait bagian bagiannya. Steering column terdiri dari beberapa bagian penting yang bekerja sama untuk mentransfer gerakan putaran dari setir ke roda kemudi, antara lain:
1. Shaft
Shaft merupakan bagian utama dari steering column yang menghubungkan setir dengan steering gearbox atau rack and pinion. Komponen ini biasanya terbuat dari bahan logam yang kokoh dan tahan lama.
2. Bracket
Bracket adalah bagian yang menopang shaft dan memastikan shaft tetap dalam posisi yang tepat. Komponen ini biasanya terbuat dari bahan logam dan terpasang pada dashboard kendaraan.
3. Steering wheel
Steering wheel atau setir adalah bagian untuk mengontrol arah kendaraan. Komponen ini biasanya terbuat dari bahan yang empuk dan ergonomis agar nyaman.
4. Lock cylinder
Lock cylinder memiliki fungsi sebagai mekanisme penguncian saat kendaraan sedang berhenti. Komponen ini biasanya terletak di bagian bawah steering column dan mengunci shaft saat kunci kontak posisi “off” atau “lock”.
5. Switch
Switch adalah bagian untuk mengontrol fitur-fitur di kendaraan, seperti lampu sein, lampu penerangan, dan lain sebagainya. Komponen ini biasanya terletak di bagian atas steering column.
6. Tilt mechanism
Tilt mechanism adalah fitur opsional pada beberapa kendaraan yang memungkinkan pengemudi untuk menyesuaikan posisi setir agar lebih nyaman. Bagian ini dapat mengatur ketinggian dan sudut setir sesuai dengan preferensi pengemudi.
7. Steering column cover
Steering column cover adalah pelindung untuk bagian-bagian di dalam steering column. Komponen ini cover biasanya terbuat dari bahan plastik atau karet.
Cara Kerja Steering Column
Cara kerja steering column cukup sederhana, yaitu mentransfer gerakan putaran dari setir ke roda kemudi dengan menggunakan shaft yang terhubung pada steering gearbox atau rack and pinion. Berikut adalah langkah-langkah kerja steering column:
1. Pengemudi memutar setir
Ketika pengemudi memutar setir, gerakan putaran tersebut akan diteruskan melalui steering wheel dan kemudian ke shaft di dalam steering column.
2. Shaft mentransfer gerakan putaran
Shaft akan mentransfer gerakan putaran dari setir ke steering gearbox atau rack and pinion. Di sini, gerakan putaran akan diubah menjadi gerakan linier yang menggerakkan roda kemudi.
3. Roda kemudi bergerak
Setelah menerima gerakan putaran dari shaft, roda kemudi akan bergerak sesuai dengan arah yang pengendalian oleh pengemudi.
4. Sistem penguncian saat kendaraan sedang berhenti
Jika memutar kunci kontak ke posisi “off” atau “lock”, lock cylinder akan mengunci shaft, sehingga setir tidak dapat bergerak. Sistem penguncian ini memiliki fungsi untuk mencegah pencurian kendaraan saat sedang berhenti.
5. Fitur-fitur pengemudi otomatis
Beberapa fitur otomatis pada kendaraan, seperti cruise control dan lane departure warning, juga terhubung dengan steering column. Sensor dan switch untuk fitur-fitur tersebut biasanya terletak di sekitar steering wheel atau di dalam steering column.
Dalam beberapa kendaraan, terdapat fitur opsional seperti tilt mechanism, yang memungkinkan pengemudi untuk menyesuaikan posisi setir agar lebih nyaman. Fitur ini dapat mengatur ketinggian dan sudut setir sesuai dengan preferensi pengemudi.
Demikianlah ulasan terkait fungsi, bagian, dan cara kerja steering column dalam mentransfer gerakan putaran dari setir ke roda kemudi dan mengendalikan arah kendaraan. Penting untuk melakukan perawatan dan perbaikan secara rutin agar steering column dapat berfungsi dengan baik dan aman.