Perbandingan Pilot Jet dan Main Jet pada Karburator: Fungsi & Perbedaan

perbandingan pilot jet dan main jet

Apa saja perbandingan antara pilot jet dan main jet? Di dalam karburator terdapat dua komponen penting yang perlu disetel dengan tepat, yaitu pilot jet dan main jet. Pengaturan karburator ini menentukan bagaimana bahan bakar dan udara dicampur serta disuplai ke ruang bakar agar proses pembakaran berlangsung optimal. Lalu, apa saja perbandingan antara pilot jet dan main jet pada karburator?

Pada karburator, selain pelampung dan jarum, terdapat bagian yang dinamakan pilot jet dan main jet. Dari segi fungsi, baik main jet maupun pilot jet merupakan komponen yang mendukung kinerja karburator. Ada beberapa indikator yang bisa menjadi acuan kapan ukuran pilot jet atau main jet harus diganti agar campuran bahan bakar dan udara sesuai dan pembakaran di ruang bakar semakin sempurna.

Sering dibahas, namun jika belum memahami dengan baik, ada baiknya mengenal dulu fungsi pilot jet dan main jet. Pilot jet berfungsi menyalurkan bahan bakar saat mesin dalam kondisi stasioner hingga rpm menengah. Pengaturan pilot jet dan main jet sering disebut juga dengan istilah seting spuyer, berasal dari bahasa Belanda spujer yang berarti semprotan.

Fungsi utama pilot dan main jet adalah menyemprotkan bensin di karburator. Berikut ini akan dibahas secara lebih rinci perbandingan antara pilot jet dan main jet pada karburator motor.

perbandingan pilot jet dan main jet

Perbandingan Pilot Jet dan Main Jet

Jika diamati, ada beberapa perbedaan antara pilot jet dan main jet pada karburator kendaraan, di antaranya:

Baca Juga:  Cara Mengatasi Oli Naik Ke Filter Udara: 6 Prosedur

1. Dari Segi Fungsi

Perbandingan pertama dari pilot jet dan main jet dilihat dari fungsi masing-masing. Main jet berperan sebagai bagian karburator yang menyuplai bahan bakar ke ruang bakar saat putaran mesin berada di kisaran menengah hingga atas. Pada penggunaan knalpot aftermarket untuk meningkatkan performa, teknisi biasanya menyarankan mengganti ukuran main jet.

Sementara itu, pilot jet berfungsi menyalurkan bahan bakar dari kondisi mesin stasioner hingga rpm menengah. Jika pilot jet tidak sesuai, biasanya ada gejala seperti adanya jeda saat membuka gas. Ini bisa menjadi tanda ukuran pilot jet terlalu kecil. Sebaliknya, jika ukuran pilot jet terlalu besar, karburator cenderung mengeluarkan suara seperti ngorok atau berdesis, mirip suara motor tanpa filter udara.

2. Ukuran Lubang

Perbandingan berikutnya terletak pada ukuran lubang pilot jet dan main jet. Ukuran lubang ini bervariasi sesuai tipe mesin dan kendaraan. Jika Anda ingin mengganti main jet, pilihlah yang sesuai tipe mesin kendaraan Anda, karena salah memilih main jet bisa merusak bagian lain di sekitar karburator.

Biasanya, ukuran main jet lebih besar dibanding pilot jet, bahkan bisa sampai dua kali lipat. Hal ini disesuaikan dengan fungsi keduanya, di mana pilot jet untuk putaran rendah dan main jet untuk putaran menengah hingga tinggi. Kebutuhan bahan bakar dan udara tentu berbeda.

Baca Juga:  Bagian Bagian Body Mobil: 23 Komponen Dan Fungsinya

Tanda pilot jet terlalu kecil adalah adanya jeda saat gas dibuka. Sedangkan jika ukuran pilot jet terlalu besar, suara mesin saat gas diambil terdengar seperti ngorok.

Oleh sebab itu, pemilihan ukuran pilot jet harus tepat sesuai kondisi mesin dan karburator. Jika pilot jet terlalu besar, bisa menyebabkan pemborosan bahan bakar dan karburator kebanjiran, sehingga performa mesin menurun. Sebaliknya, jika pilot jet terlalu kecil, mesin mudah panas dan berpotensi mengalami overheat.

4. Bentuk atau Konstruksi

Perbandingan terakhir antara pilot jet dan main jet adalah dari bentuk fisik. Main jet adalah komponen tambahan pada karburator yang berfungsi mengatur jumlah bahan bakar yang dicampur dengan udara untuk proses pembakaran. Main jet sering disebut jarum skep karena bentuknya kecil dan runcing seperti jarum.

Dengan main jet, komposisi bahan bakar bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengendara. Semakin banyak bahan bakar tercampur dengan udara, maka tenaga mesin akan bertambah, membuat kendaraan dapat melaju lebih kencang.

Sama seperti main jet, pilot jet juga terpasang di karburator dan berfungsi mengatur kerja karburator agar sesuai kebutuhan. Pilot jet berbentuk seperti semprotan atau spuyer. Untuk mengatur pilot jet, Anda bisa menggunakan obeng karena biasanya dilengkapi dengan sekrup.

Pengaturan pilot jet yang tepat dapat diketahui melalui putaran setel angin. Jika putaran setel angin terlalu tinggi, suplai bahan bakar berlebihan. Sebaliknya, jika putaran setel angin terlalu rendah, suplai bahan bakar kurang optimal.

Baca Juga:  Apa Itu SOHC: Pengertian, Kelebihan, Prinsip Kerja

Perbedaan Pilot Jet Dan Main Jet

Aspek Pilot Jet Main Jet
Fungsi utama Mengatur campuran bahan bakar pada rpm rendah/idle Mengatur campuran bahan bakar pada rpm tinggi/full throttle
Ukuran Kecil Lebih besar
Pengaruh performa Kelancaran idle dan akselerasi awal Tenaga dan akselerasi tinggi
Letak Bagian idle circuit karburator Bagian main circuit karburator
Aspek Pilot Jet Main Jet
Rentang RPM Idle hingga putaran rendah-menengah Putaran menengah hingga tinggi
Sirkuit Idle circuit, slow circuit Main circuit
Fungsi utama Menyediakan campuran bahan bakar saat mesin idle dan throttle kecil agar mesin tetap stabil Menyediakan bahan bakar yang cukup saat throttle terbuka penuh untuk tenaga maksimal
Ukuran lubang Lebih kecil Lebih besar
Pengaruh saat disetel Mempengaruhi kelancaran idle dan akselerasi ringan Mempengaruhi tenaga dan akselerasi pada putaran tinggi
Pengaturan Mengatur campuran kaya atau kurus pada rpm rendah Mengatur campuran kaya atau kurus pada rpm tinggi

Penutup

Pemahaman tentang perbandingan dan fungsi pilot jet dan main jet sangat penting bagi para mekanik dan pecinta otomotif. Penyetelan kedua jet ini berpengaruh besar terhadap performa mesin, konsumsi bahan bakar, serta emisi gas buang. Oleh karena itu, pengaturan yang tepat akan menjamin mesin beroperasi dengan efisien dan tahan lama.