Cara Menghitung Langkah Motor (Stroke): Rumus Dan Contoh Perhitungan

cara menghitung langkah motor

Bagaimana cara menghitung langkah motor atau stroke? Dalam dunia otomotif, pemahaman tentang langkah motor (stroke) sangat penting, terutama bagi mekanik, teknisi, dan siswa yang mempelajari mesin kendaraan. Langkah motor merujuk pada pergerakan piston di dalam silinder mesin, yang berperan dalam proses pembakaran dan tenaga yang dihasilkan.

Menghitung langkah motor diperlukan untuk mengetahui karakteristik mesin, seperti volume silinder dan rasio kompresi, yang mempengaruhi performa kendaraan. Dengan mengetahui langkah motor, kita dapat menganalisis efisiensi pembakaran, menentukan spesifikasi piston, dan bahkan melakukan modifikasi pada mesin untuk meningkatkan daya.

Artikel ini akan membahas cara menghitung langkah motor dengan metode yang sederhana dan mudah dipahami. Pembahasan mencakup rumus dasar, faktor-faktor yang memengaruhi langkah motor, serta contoh perhitungan yang dapat diterapkan dalam praktik.

Apa Itu Langkah Motor?

Langkah motor atau stroke adalah jarak yang ditempuh oleh piston dari Titik Mati Atas (TMA) atau Top Dead Center (TDC) ke Titik Mati Bawah (TMB) atau Bottom Dead Center (BDC) dalam satu siklus kerja mesin. Langkah ini merupakan salah satu faktor utama dalam menentukan kapasitas mesin (cc) dan mempengaruhi efisiensi pembakaran serta tenaga yang dihasilkan.

Stroke motor yang lebih panjang cenderung menghasilkan lebih banyak torsi karena volume pembakaran yang lebih besar. Sebaliknya, langkah motor yang lebih pendek lebih cocok untuk mesin yang membutuhkan putaran tinggi dan akselerasi yang responsif.

cara menghitung langkah motor

Cara Menghitung Langkah Motor (Stroke)

Untuk cara menghitung langkah motor dapat menggunakan rumus yang digunakan untuk menentukan volume sililinder atau CC motor. Rumus ini di kembangkan sehingga dapat digunakan untuk menghitung langkah motor, cara perhitungan sebagai berikut:

Baca Juga:  Cara Menghidupkan Mobil Yang Tidak Bisa Distarter

Stroke = 4 x Volume Silinder/π x Bore2

Di mana:

  • Stroke = panjang langkah motor (mm)
  • Volume Silinder = kapasitas ruang bakar per silinder (cc)
  • Bore = diameter silinder (mm)
  • π (Pi) = 3.1416

Jika sudah diketahui volume total mesin dan jumlah silinder, langkah motor dapat dihitung dengan cara:

Volume Silinder = Volume Mesin/Jumlah Silinder

Kemudian, nilai ini digunakan dalam rumus pertama untuk mendapatkan panjang langkah motor. Dengan mudah di perlukan volume silinder untuk kendaraan yang memiliki CC atau volume mesin lebih dari satu silinder.

Contoh Cara Menghitung Langkah Motor

Misalkan kita memiliki spesifikasi mesin sebagai berikut:

  • Volume mesin: 150 cc
  • Jumlah silinder: 1
  • Bore (diameter silinder): 58 mm= 5,8 cm

Langkah 1: Hitung Volume Silinder

Volume Silinder= 150/1= 150 cc

Langkah 2: Hitung Stroke

Stroke = 4 x 150/ 3.1416 x (58)2, Stroke = 300/3.1416 x (58)2 =2,84 cm

Dari hasil perhitungan, panjang langkah motor (stroke) sekitar 28.4 mm.

Cara Lain Menghitung Langkah Motor

Untuk cara menghitung langkah motor, diperlukan dua informasi utama, yaitu:

  • Bore (Diameter Silinder): Diameter dalam silinder tempat piston bergerak.
  • Stroke (Langkah Piston): Jarak yang ditempuh oleh piston dari TMA ke TMB.

Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:

1. Menentukan Bore dan Stroke

Bore biasanya di nyatakan dalam milimeter (mm) dan dapat di peroleh dari spesifikasi mesin kendaraan atau dengan pengukuran langsung menggunakan alat seperti mikrometer.

Stroke juga di ukur dalam milimeter (mm) dan menunjukkan panjang gerakan piston dalam silinder dari titik atas ke titik bawah.

2. Menggunakan Rumus Perhitungan Langkah Motor

Jika di ketahui diameter roda engkol (crank radius) atau panjang langkah dari spesifikasi, cara menghitung langkah motor gunakan rumus::

Baca Juga:  Biaya Perbaikan Oli Mesin Motor Rembes Dan Rincian

Langkah Motor = 2 x Crank Radius

Rumus ini di gunakan karena piston bergerak dari TMA ke TMB dan kembali ke TMA dalam satu siklus kerja. Crank Radius adalah setengah dari panjang total gerakan piston dari TMA ke TMB.

Pengaruh Langkah Motor terhadap Performa Mesin

Setelah memahami cara menghitung langkah motor, penting juga untuk mengetahui bagaimana langkah motor memengaruhi kinerja kendaraan:

1. Langkah Motor Panjang (Long Stroke)

Langkah motor panjang berarti jarak tempuh piston dari TMA ke TMB lebih jauh di bandingkan bore-nya. Karakteristik utama dari mesin dengan langkah panjang adalah:

  • Torsi lebih besar pada putaran rendah hingga menengah
  • Karena piston memiliki jarak tempuh yang lebih panjang, volume ruang bakar yang lebih besar memungkinkan pembakaran lebih efisien. Ini menghasilkan lebih banyak torsi, terutama pada putaran rendah hingga menengah, menjadikannya ideal untuk kendaraan niaga atau touring.
  • Efisiensi bahan bakar lebih baik
  • Mesin dengan langkah panjang cenderung memiliki kecepatan piston yang lebih lambat pada RPM yang sama, sehingga meningkatkan efisiensi pembakaran dan konsumsi bahan bakar yang lebih hemat.
  • Batas RPM lebih rendah
  • Karena piston bergerak lebih jauh dalam setiap siklus, gaya gesek dan gaya inersia yang lebih besar membatasi kemampuan mesin untuk mencapai RPM tinggi tanpa risiko keausan atau kerusakan yang lebih cepat.

2. Langkah Motor Pendek (Short Stroke)

Mesin dengan langkah pendek memiliki stroke yang lebih kecil di bandingkan bore-nya. Beberapa karakteristiknya antara lain:

  • Akselerasi lebih responsif
  • Dengan jarak tempuh piston yang lebih pendek, mesin dapat mencapai RPM tinggi lebih cepat, membuatnya lebih responsif dan ideal untuk kendaraan sport atau performa tinggi.
  • Lebih stabil pada RPM tinggi
  • Karena piston bergerak dalam jarak yang lebih pendek, mesin lebih mampu bekerja pada putaran tinggi dengan stabil, mengurangi risiko kerusakan akibat gaya inersia yang tinggi.
  • Efisiensi bahan bakar lebih rendah pada putaran rendah
  • Mesin short stroke biasanya bekerja lebih optimal pada RPM tinggi. Jika di gunakan dalam kondisi putaran rendah secara terus-menerus, konsumsi bahan bakarnya bisa menjadi kurang efisien di bandingkan mesin long stroke.
Baca Juga:  Mesin Diesel Keluar Asap dari Tutup Oli: Penyebab & Perbaikan

3. Pengaruh pada Suhu dan Pendinginan

  • Mesin long stroke cenderung bekerja lebih efisien pada suhu lebih rendah karena pembakarannya lebih lambat dan torsi besar di hasilkan pada putaran rendah.
  • Mesin short stroke lebih cepat panas karena sering beroperasi pada RPM tinggi, sehingga membutuhkan sistem pendinginan yang lebih baik untuk menjaga suhu tetap stabil.

Kesimpulan

Cara menghitung langkah motor merupakan keterampilan penting bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang mesin kendaraan. Dengan mengetahui bore dan stroke, kita dapat menentukan langkah motor dan memahami bagaimana karakteristik mesin akan bekerja dalam berbagai kondisi. Pemahaman ini juga membantu dalam memilih kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan serta dalam melakukan perawatan atau modifikasi mesin secara optimal.

Semoga artikel ini membantu Anda memahami langkah motor dan cara menghitungnya dengan lebih baik. Jika Anda ingin melakukan modifikasi atau meningkatkan performa kendaraan, konsultasikan dengan mekanik profesional agar mendapatkan hasil yang optimal.