Apa fungsi dari brake shoe pada sistem pengereman? Sistem pengereman merupakan salah satu komponen vital dalam kendaraan bermotor yang berfungsi untuk mengurangi kecepatan atau menghentikan laju kendaraan secara efektif dan aman. Salah satu bagian penting dalam sistem pengereman, khususnya pada rem tromol, adalah brake shoe atau kampas rem. Komponen ini bekerja dengan cara menekan permukaan dalam tromol untuk menciptakan gesekan, sehingga mengurangi putaran roda dan memperlambat kendaraan.
Brake shoe memiliki fungsi krusial dalam menjaga kinerja pengereman yang optimal. Material penyusunnya harus mampu menahan gesekan dan suhu tinggi tanpa cepat aus, agar dapat memberikan daya cengkeram yang baik dan umur pakai yang lebih lama. Selain itu, perawatan dan pemeriksaan berkala terhadap brake shoe sangat penting untuk mencegah kegagalan rem yang dapat membahayakan keselamatan berkendara.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai fungsi utama brake shoe, prinsip kerjanya, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kinerjanya dalam sistem pengereman kendaraan.
Fungsi Brake Shoe dalam Sistem Pengereman
Brake shoe merupakan komponen penting dalam sistem rem tromol yang memiliki fungsi untuk menciptakan gesekan guna memperlambat atau menghentikan kendaraan. Berikut adalah beberapa fungsi utama brake shoe:
1. Menghasilkan Gesekan untuk Mengurangi Kecepatan
Brake shoe memiliki fungsi sebagai media gesek yang menekan bagian dalam tromol rem. Saat pedal rem ditekan, brake shoe akan menekan permukaan dalam drum brake (tromol), menciptakan gesekan yang memperlambat putaran roda.
2. Menyerap Energi Kinetik dan Mengubahnya Menjadi Panas
Dalam proses pengereman, energi kinetik kendaraan dikonversi menjadi energi panas akibat gesekan antara brake shoe dan tromol. Oleh karena itu, brake shoe harus dibuat dari material yang tahan panas agar tidak mudah aus dan tetap dapat berfungsi secara optimal dalam berbagai kondisi.
3. Menjaga Stabilitas Kendaraan saat Pengereman
Brake shoe bekerja dengan menekan tromol secara seimbang di kedua sisi, memastikan pengereman berlangsung dengan stabil dan mengurangi risiko kendaraan tergelincir atau kehilangan kendali.
4. Memaksimalkan Efisiensi Sistem Rem Tromol
Dibandingkan dengan rem cakram, rem tromol menggunakan mekanisme self-energizing, di mana sebagian tenaga pengereman dihasilkan dari gaya tekan yang meningkat akibat gesekan antara brake shoe dan tromol. Hal ini membuat sistem rem tromol lebih efisien dalam pengereman kendaraan dengan beban berat.
Prinsip Kerja Brake Shoe dalam Sistem Pengereman
Brake shoe bekerja dalam sistem rem tromol (drum brake) yang menggunakan mekanisme gesekan untuk memperlambat atau menghentikan putaran roda. Prinsip kerjanya melibatkan beberapa komponen utama, seperti wheel cylinder, return spring, backing plate, dan tromol rem. Berikut adalah tahapan kerja brake shoe saat pengereman terjadi:
1. Penekanan Pedal Rem
Ketika pengemudi menekan pedal rem, tekanan hidrolik dari master cylinder dikirim ke wheel cylinder yang berada di dalam tromol.
2. Pelebaran Brake Shoe
Wheel cylinder memiliki piston yang akan mendorong kedua brake shoe ke arah luar, sehingga kampas rem menekan permukaan dalam tromol.
3. Gesekan dan Pengurangan Kecepatan
Tekanan brake shoe terhadap tromol menciptakan gesekan, yang menyebabkan roda berputar lebih lambat atau berhenti sepenuhnya. Pada tahap ini, energi kinetik kendaraan dikonversi menjadi panas akibat gesekan.
4. Pelepasan Pengereman
Saat pedal rem dilepas, return spring (pegas pengembali) menarik kembali brake shoe ke posisi semula. Hal ini melepaskan tekanan dari tromol sehingga roda dapat kembali berputar dengan bebas.
5. Mekanisme Self-Energizing (Efisiensi Pengereman Rem Tromol)
Salah satu keunggulan sistem rem tromol adalah efek self-energizing, di mana sebagian tenaga pengereman di perkuat oleh gaya gesek yang meningkat sendiri saat brake shoe menekan tromol. Hal ini membuat rem tromol lebih efisien dalam pengereman kendaraan berbobot besar.
Material Brake Shoe dan Karakteristiknya
Brake shoe harus di buat dari material yang tahan gesekan, memiliki daya cengkeram tinggi, serta mampu menahan panas akibat pengereman berulang. Berikut adalah beberapa jenis material yang umum digunakan dalam pembuatan brake shoe:
1. Asbes (Sudah Jarang Digunakan)
Dahulu, brake shoe banyak menggunakan asbes karena sifatnya yang tahan panas dan memiliki daya gesek tinggi. Namun, material ini telah di tinggalkan karena berbahaya bagi kesehatan.
2. Non-Asbes Organik (NAO)
Di buat dari bahan seperti serat kevlar, karet, dan resin, material ini lebih ramah lingkungan dan memiliki tingkat kebisingan rendah.
3. Semi-Metallic
Terdiri dari campuran logam seperti baja, tembaga, dan grafit. Brake shoe jenis ini memiliki daya tahan tinggi tetapi dapat menghasilkan suara berisik.
4. Sintered (Full-Metallic)
Terbuat dari logam padat yang di padatkan dengan tekanan tinggi, sering di gunakan dalam kendaraan berat dan motor sport karena tahan terhadap suhu tinggi dan gesekan ekstrem.
Perawatan dan Penggantian Brake Shoe
Agar brake shoe dapat bekerja secara optimal dan meningkatkan umur pemakaian, perawatan rutin sangat di perlukan. Berikut adalah beberapa tips perawatan brake shoe:
1. Pemeriksaan Berkala
Lakukan pengecekan brake shoe setiap 10.000 km atau sesuai rekomendasi pabrikan. Perhatikan ketebalan kampas rem dan kondisi permukaannya.
2. Pembersihan dari Debu dan Kotoran
Rem tromol sering kali menumpuk debu dan kotoran yang dapat mengurangi efektivitas pengereman. Bersihkan secara berkala untuk mencegah akumulasi kotoran.
3. Gantilah Brake Shoe yang Sudah Tipis
Jika ketebalan brake shoe sudah di bawah batas minimal (biasanya sekitar 1.5 – 2 mm), segera ganti dengan yang baru untuk mencegah kegagalan pengereman.
4. Gunakan Brake Shoe yang Sesuai dengan Spesifikasi Kendaraan
Setiap kendaraan memiliki tipe dan ukuran brake shoe yang berbeda. Pastikan menggunakan brake shoe yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan untuk memastikan kinerja optimal.
Kesimpulan
Brake shoe merupakan salah satu komponen penting dalam sistem rem tromol yang memiliki fungsi untuk menciptakan gesekan guna memperlambat atau menghentikan kendaraan. Komponen ini bekerja dengan cara menekan permukaan dalam tromol saat pedal rem di tekan, mengubah energi kinetik menjadi panas.
Agar kinerja brake shoe tetap optimal, perawatan rutin dan pemeriksaan berkala sangat di perlukan. Dengan memahami fungsi dan cara kerja brake shoe, pengguna kendaraan dapat lebih sadar akan pentingnya sistem pengereman yang baik demi keselamatan berkendara.
Join the discussion