Apa fungsi alat berat excavator? Dalam dunia konstruksi dan pekerjaan tanah, kehadiran alat berat menjadi sangat krusial untuk menunjang efisiensi dan efektivitas pekerjaan. Salah satu alat berat yang paling sering digunakan adalah excavator.
Excavator dikenal luas sebagai mesin serbaguna yang dapat digunakan untuk berbagai jenis pekerjaan berat, mulai dari penggalian tanah, pemindahan material, hingga pembongkaran bangunan. Dengan desain yang kokoh dan sistem hidrolik yang canggih, excavator mampu memberikan daya kerja yang besar dengan tingkat presisi tinggi.
Keandalan alat ini menjadikannya komponen vital dalam proyek-proyek pembangunan skala kecil maupun besar. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai fungsi utama excavator serta bagaimana alat ini bekerja dalam mendukung berbagai jenis pekerjaan di lapangan.

Fungsi Excavator
Fungsi utama excavator adalah untuk melakukan penggalian tanah atau eksavasi. Namun, dalam praktiknya, alat ini juga digunakan untuk berbagai keperluan lain. Berikut beberapa fungsi penting excavator:
1. Menggali Tanah (Digging)
Fungsi utama excavator adalah melakukan penggalian tanah atau ekskavasi. Dengan bantuan bucket yang kuat dan sistem hidrolik, excavator dapat menggali tanah dalam jumlah besar secara cepat dan efisien. Fungsi ini sangat dibutuhkan dalam pekerjaan konstruksi bangunan, penggalian fondasi, penggalian saluran air, serta kegiatan pertambangan dan perkebunan yang memerlukan pemindahan lapisan tanah atas.
2. Memindahkan atau Memuat Material (Loading)
Excavator memiliki fungsi untuk mengisi material ke dalam truk atau wadah lainnya. Setelah proses penggalian, material seperti tanah, pasir, batu, atau puing-puing bisa langsung dimasukkan ke dalam dump truck menggunakan bucket. Lengan excavator yang fleksibel dan panjang memungkinkan alat ini menjangkau area yang tinggi atau sulit dijangkau untuk melakukan proses pemuatan.
3. Membentuk Kemiringan (Sloping)
Excavator memiliki fungsi untuk membentuk lereng atau kemiringan tanah yang stabil, terutama di lokasi tambang terbuka atau proyek penguatan tebing. Proses sloping ini penting untuk mencegah longsor dan memastikan keamanan wilayah kerja. Bucket akan digunakan untuk memahat tanah pada sudut tertentu sesuai kemiringan yang diinginkan.
4. Meruntuhkan Struktur atau Material Keras (Breaking & Demolition)
Dengan mengganti bucket standar menggunakan attachment khusus seperti hydraulic breaker atau ripper, excavator bisa difungsikan untuk menghancurkan struktur bangunan, batu besar, atau beton. Fungsi ini menjadikan excavator alat utama dalam pekerjaan pembongkaran bangunan dan pemecahan batu di proyek konstruksi dan tambang.
5. Meratakan Permukaan (Leveling/Grading)
Fungsi excavator dapat dimanfaatkan untuk meratakan tanah, baik setelah penggalian maupun sebelum proses pembangunan dimulai. Meskipun tidak sehalus hasil alat perata khusus seperti motor grader, excavator cukup efisien untuk pekerjaan leveling awal, terutama di area sempit atau berbukit.
6. Mengangkut Material dalam Jarak Pendek (Material Handling)
Excavator juga memiliki fungsi sebagai alat pemindah material dari satu titik ke titik lain di dalam area proyek. Proses ini di lakukan dengan menggali material, mengangkatnya, lalu meletakkannya ke lokasi lain sesuai perintah operator. Fleksibilitas lengan dan putaran kabin hingga 360 derajat memungkinkan pemindahan material tanpa harus memindahkan posisi mesin.
7. Membantu Pekerjaan Khusus dengan Attachment Tambahan
Excavator dapat di gunakan untuk berbagai keperluan tambahan seperti pengeboran (dengan auger), pengangkutan batang pohon (dengan grapple), hingga pekerjaan drainase dan irigasi (dengan trapezoid bucket). Kemampuan ini membuat excavator sangat serbaguna dan dapat di sesuaikan dengan jenis pekerjaan yang sedang dilakukan.
Komponen Excavator
Excavator merupakan alat berat yang kompleks dan terdiri dari berbagai komponen utama yang saling bekerja sama. Setiap bagian memiliki fungsi spesifik untuk memastikan excavator dapat beroperasi secara efisien dalam berbagai tugas seperti menggali, memindahkan material, dan menghancurkan objek keras. Berikut adalah penjelasan detail mengenai komponen excavator:
1. Bucket
Bucket adalah komponen utama excavator yang di gunakan untuk menggali, mengangkat, dan memindahkan material seperti tanah, batu, atau puing. Bentuknya menyerupai keranjang dengan gigi tajam untuk memudahkan proses ekskavasi. Terdapat berbagai jenis bucket sesuai dengan jenis pekerjaan, seperti narrow bucket untuk pekerjaan berat, large bucket untuk material ringan, ripper bucket untuk tanah berbatu, hingga clamshell bucket untuk penggalian vertikal.
2. Bucket Cylinder
Bucket cylinder adalah silinder hidrolik yang mengatur gerakan buka-tutup bucket. Komponen excavator ini memungkinkan bucket melakukan aksi mencengkeram material atau membuangnya, tergantung perintah dari operator. Tanpa silinder ini, bucket tidak akan dapat bergerak secara presisi.
3. Arm (Lengan)
Arm adalah bagian yang menghubungkan bucket dengan boom. Fungsi komponen excavator ini untuk mengarahkan bucket ke lokasi kerja. Dengan pergerakan maju-mundur, arm memungkinkan excavator menjangkau area yang jauh atau dalam. Arm juga menjadi tempat terpasangnya bucket cylinder dan arm cylinder.
4. Arm Cylinder
Arm cylinder adalah silinder hidrolik yang mengatur gerakan arm, baik untuk menarik maupun mendorong. Fungsi ini mirip seperti lengan manusia, memungkinkan excavator mengatur sudut kerja dengan fleksibilitas tinggi.
5. Boom
Boom merupakan komponen berupa struktur besar yang menghubungkan arm dengan badan utama excavator. Komponen excavator ini memiliki fungsi untuk membantu menambah jarak jangkauan alat dan menopang beban dari arm dan bucket saat bekerja. Biasanya boom di buat dari baja tebal agar kuat menahan beban berat.
6. Boom Cylinder
Boom cylinder adalah silinder hidrolik ganda yang mengatur gerakan naik dan turun boom. Silinder ini membantu mengontrol tinggi rendahnya posisi arm dan bucket untuk menjangkau target kerja dengan akurat.
7. Track (Rantai/Trek)
Track berfungsi sebagai komponen sistem penggerak utama excavator. Di bandingkan roda biasa, trek memungkinkan alat ini berjalan di medan berat seperti lumpur, pasir, atau bebatuan. Komponen dalam sistem trek meliputi:
- Track Frame: Rangka utama yang menopang sistem rantai
- Final Drive: Mengubah tenaga mesin menjadi gerakan pada rantai
- Roller: Menyokong trek agar tetap stabil
- Front Idler: Mengatur arah trek dan tegangan rantai
- Track Shoes: Tapak logam untuk mencengkeram permukaan tanah
8. Swing Drive
Swing drive adalah sistem yang memungkinkan komponen bagian atas excavator (upper structure) berputar 360 derajat di atas trek. Sistem ini terdiri dari motor swing dan mekanisme penghubung yang memudahkan operator untuk mengarahkan alat ke posisi kerja tanpa harus memindahkan seluruh unit.
9. Cabin (Kabin Operator)
Cabin adalah ruang kendali tempat operator menjalankan excavator. Di dalamnya terdapat tuas-tuas kontrol hidrolik, panel indikator, dan kursi operator yang ergonomis. Beberapa kabin modern sudah di lengkapi AC dan sistem kontrol digital untuk kenyamanan dan akurasi kerja.
10. Engine dan Hydraulic Control
Engine adalah mesin diesel yang menjadi sumber tenaga utama excavator. Sementara itu, sistem hydraulic control mencakup pompa hidrolik dan katup-katup yang mengatur tekanan fluida untuk menggerakkan seluruh silinder. Kombinasi dua sistem ini memastikan semua komponen bisa bekerja dengan optimal dan responsif terhadap kontrol operator.
11. Counterweight
Counterweight adalah komponen pemberat yang terpasang di bagian belakang excavator. Fungsinya adalah menjaga keseimbangan alat saat bucket mengangkat material berat di depan. Tanpa counterweight, excavator akan mudah kehilangan kestabilan dan berisiko terguling.
Cara Kerja Excavator
Excavator bekerja berdasarkan sistem hidrolik yang di gerakkan oleh mesin diesel. Berikut adalah gambaran cara kerjanya:
1. Sistem Hidrolik
Mesin diesel menggerakkan pompa hidrolik untuk menyalurkan fluida ke berbagai silinder dan motor.
2. Gerakan Swing (Putar)
Swing motor menggerakkan bagian atas excavator agar dapat berputar hingga 360 derajat.
3. Pergerakan Track (Maju-Mundur)
Travel motor menggerakkan rantai track ke kiri atau kanan berdasarkan kontrol operator.
4. Gerakan Boom (Naik-Turun)
Boom cylinder menaikkan atau menurunkan boom sesuai perintah dari lever di kabin.
5. Gerakan Arm (In-Out)
Arm cylinder mengatur pergerakan arm untuk mendekatkan atau menjauhkan bucket.
6. Gerakan Bucket (Buka-Tutup)
Bucket cylinder mengatur bucket untuk menggali (crawl) atau membuang material (dump).
Kesimpulan
Excavator merupakan alat berat multifungsi yang sangat penting dalam berbagai sektor pekerjaan. Dengan beragam fungsi, komponen canggih, dan sistem kerja berbasis hidrolik, excavator mampu mendukung produktivitas pekerjaan berat dengan efisiensi tinggi.
Penguasaan terhadap cara kerja dan fungsi setiap komponen akan sangat membantu operator dan teknisi dalam pengoperasian maupun perawatan alat ini.

Join the discussion