Fungsi Oil Strainer : Pengertian, Fungsi, Cara Kerja

fungsi oil strainer

Apa fungsi oil strainer? Sistem pelumasan pada mesin kendaraan memiliki peran penting dalam menjaga kinerja dan umur panjang komponen mesin. Salah satu bagian utama dalam sistem ini adalah oil strainer, yang berfungsi sebagai saringan pertama untuk menyaring kotoran atau partikel asing dalam oli sebelum masuk ke pompa oli.

Kebersihan oli sangat berpengaruh terhadap efisiensi pelumasan, sehingga keberadaan oil strainer menjadi krusial dalam mencegah partikel besar yang dapat merusak pompa oli dan komponen mesin lainnya. Jika oil strainer tersumbat atau tidak berfungsi dengan baik, aliran oli bisa terganggu, menyebabkan peningkatan gesekan antar komponen dan berpotensi menyebabkan kerusakan mesin yang lebih serius.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai fungsi oil strainer, cara kerjanya, jenis-jenisnya, serta pentingnya perawatan rutin untuk menjaga performa sistem pelumasan mesin tetap optimal.

fungsi oil strainer

Pengertian Oil Strainer

Oil strainer adalah salah satu komponen dalam sistem pelumasan mesin yang memiliki fungsi sebagai saringan awal untuk menyaring kotoran atau partikel besar dari oli sebelum masuk ke pompa oli. Komponen ini biasanya terbuat dari jaring logam halus atau bahan penyaring lainnya yang mampu menahan kotoran kasar, seperti serpihan logam, debu, dan endapan karbon yang dapat merusak sistem pelumasan.

Oil strainer umumnya terletak di dalam bak oli (oil pan) dan bekerja secara pasif saat oli di sedot oleh pompa oli. Dengan adanya oil strainer, pompa oli terlindungi dari penyumbatan atau kerusakan akibat partikel kasar, sehingga aliran oli ke seluruh bagian mesin tetap lancar dan efisien.

Baca Juga:  Urutan Aliran Oli Pada Sistem Pelumasan: Aliran & Bagian

Sebagai bagian dari sistem penyaringan oli, fungsi oil strainer bekerja bersama dengan oil filter yang menyaring partikel lebih kecil, memastikan bahwa oli yang beredar dalam mesin tetap bersih dan mampu memberikan pelumasan yang optimal.

Fungsi Oil Strainer

Oil strainer memiliki beberapa fungsi utama dalam sistem pelumasan mesin, antara lain:

1. Menyaring Kotoran Kasar

Oil strainer bertindak sebagai penyaring pertama dalam sistem pelumasan dengan menahan partikel besar seperti serpihan logam, karbon, atau endapan lumpur dari oli mesin. Hal ini mencegah kotoran masuk ke dalam pompa oli, yang bisa menyebabkan keausan atau kerusakan pada pompa.

2. Melindungi Pompa Oli

Pompa oli bertugas mengalirkan oli ke seluruh bagian mesin. Jika pompa oli terkontaminasi dengan kotoran, maka dapat menyebabkan gesekan berlebihan dan menurunkan efisiensi kerja pompa. Dengan adanya oil strainer, pompa oli dapat bekerja dengan lebih optimal dan memiliki umur yang lebih panjang.

3. Mencegah Penyumbatan pada Oil Filter

Setelah melewati oil strainer, oli masih akan melalui oil filter untuk penyaringan yang lebih halus. Dengan menyaring partikel besar terlebih dahulu, oil strainer membantu memperpanjang umur oil filter dan mencegah penyumbatan yang bisa menghambat aliran oli.

4. Menjaga Kinerja Sistem Pelumasan

Sistem pelumasan yang bersih dan bebas dari kotoran akan memastikan oli dapat melumasi bagian-bagian mesin dengan baik, mengurangi gesekan, dan mencegah overheating.

Baca Juga:  Ukuran Batang Klep Tiger: Diameter Dan Ulasan

Cara Kerja Oil Strainer

Oil strainer bekerja sebagai saringan awal dalam sistem pelumasan mesin untuk memastikan oli yang masuk ke pompa oli bebas dari kotoran atau partikel besar. Proses kerja oil strainer dapat dijelaskan dalam beberapa tahap berikut:

1. Pengambilan Oli dari Bak Oli (Oil Pan)

Saat mesin dinyalakan, pompa oli mulai bekerja dengan menyedot oli dari bak oli (oil pan). Oli yang telah digunakan sebelumnya mengendap di dalam oil pan bersama dengan partikel kotoran atau serpihan logam kecil dari gesekan komponen mesin.

2. Penyaringan Kotoran Kasar oleh Oil Strainer

Sebelum oli masuk ke pompa oli, oil strainer akan menyaring kotoran besar seperti serpihan logam, debu, atau endapan lumpur oli. Saringan ini biasanya berupa jaring logam halus atau filter berbentuk tabung dengan lubang kecil yang memungkinkan oli mengalir sambil menahan partikel kasar.

3. Oli Bersih Masuk ke Pompa Oli

Setelah melewati oil strainer, oli yang lebih bersih masuk ke pompa oli, di mana tekanan oli ditingkatkan agar dapat didistribusikan ke seluruh bagian mesin. Proses ini memastikan bahwa pompa oli tidak mengalami penyumbatan akibat partikel besar yang dapat menyebabkan kerusakan atau menurunkan efisiensi kerja pompa.

4. Penyaringan Lanjutan oleh Oil Filter

Setelah melewati pompa oli, oli akan dialirkan menuju oil filter untuk penyaringan lebih lanjut. Oil filter bertugas menyaring partikel kecil yang tidak tertahan oleh oil strainer, sehingga oli yang mengalir ke mesin benar-benar bersih dan siap untuk melumasi komponen yang bergerak.

Baca Juga:  Pada Sistem Pengapian Direct Current Sumber Arus Berasal

5. Distribusi Oli ke Seluruh Bagian Mesin

Setelah proses penyaringan selesai, oli bersih di alirkan ke seluruh bagian mesin melalui saluran oli. Oli ini berfungsi untuk melumasi komponen mesin, mengurangi gesekan, mencegah overheating, dan memperpanjang umur mesin.

Kesimpulan

Oil strainer adalah komponen penting dalam sistem pelumasan mesin yang memiliki fungsi sebagai penyaring awal untuk mencegah kotoran masuk ke dalam pompa oli. Dengan menjaga oil strainer dalam kondisi baik, kinerja pompa oli akan optimal, aliran oli tetap lancar, dan mesin kendaraan dapat bekerja dengan lebih efisien.

Perawatan rutin seperti pembersihan dan penggunaan oli berkualitas tinggi sangat perlu untuk mencegah penyumbatan dan memperpanjang umur mesin kendaraan. Jika terjadi kerusakan atau penyumbatan parah, penggantian oil strainer menjadi solusi terbaik agar sistem pelumasan tetap berjalan dengan baik.