Apa komponen yang membuat lampu sein berkedip? Lampu sein merupakan salah satu komponen penting dalam sistem kelistrikan kendaraan bermotor yang berfungsi sebagai alat komunikasi visual antara pengemudi dan pengguna jalan lainnya. Dengan menyalakan lampu sein, pengemudi memberikan sinyal tentang arah yang akan diambil, seperti saat akan berbelok atau berpindah jalur.
Menariknya, lampu sein tidak menyala secara terus-menerus, melainkan berkedip dengan irama tertentu. Fenomena berkedipnya lampu sein ini bukan terjadi secara kebetulan, melainkan dikendalikan oleh serangkaian komponen kelistrikan yang bekerja secara sistematis.
Salah satu komponen utama yang berperan dalam membuat lampu sein berkedip adalah flasher atau relay sein, yang bertugas mengatur ritme nyala dan padamnya lampu. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang komponen komponen yang terlibat dalam sistem lampu sein, dengan fokus pada mekanisme yang membuat lampu tersebut berkedip secara teratur.
Komponen Yang Membuat Lampu Sein Berkedip?
Lampu sein yang berkedip berfungsi sebagai penanda perubahan arah kendaraan, baik belok maupun berpindah jalur. Kedipan yang konsisten menjadi bahasa isyarat visual yang sangat penting, terutama dalam lalu lintas yang padat. Karenanya, komponen yang membuat lampu sein berkedip wajib dalam setiap kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil.
Flasher adalah perangkat elektronik atau elektromekanis yang mengatur aliran arus ke lampu sein agar menyala dan mati secara bergantian, menciptakan efek berkedip. Cara kerja flasher adalah dengan membuka dan menutup sirkuit secara periodik. Inilah yang menjadi komponen yang membuat lampu sein berkedip.
Secara umum, ada tiga jenis flasher yang umum digunakan:
1. Flasher Bimetal
Jenis ini merupakan tipe lama dan banyak digunakan pada kendaraan produksi lama. Prinsip kerjanya memanfaatkan dua strip logam berbeda (bimetal) yang akan melengkung ketika dipanaskan oleh arus listrik.
- Ketika arus mengalir, bimetal memanas dan melengkung, memutuskan aliran.
- Ketika bimetal mendingin, ia kembali ke posisi semula dan menyambungkan arus kembali.
- Proses ini berulang dan menyebabkan lampu sein berkedip.
- Flasher jenis ini biasanya mengeluarkan bunyi “tik-tik” saat bekerja.
2. Flasher Transistor (Elektronik)
Flasher ini menggunakan sirkuit elektronik seperti multivibrator atau oscillator untuk mengatur pola kedipan.
- Kelebihan: lebih presisi, tahan lama, dan tidak bergantung pada pemanasan seperti bimetal.
- Cocok untuk kendaraan modern, termasuk yang telah mengganti lampu sein menjadi tipe LED.
- Tidak menghasilkan suara mekanik seperti flasher bimetal.
- Ini adalah komponen yang membuat lampu sein berkedip dengan kestabilan tinggi.
3. Flasher Kapasitor
Flasher ini bekerja berdasarkan prinsip pengisian dan pengosongan muatan listrik pada kapasitor.
- Ketika kapasitor penuh, arus diputus, menyebabkan lampu padam.
- Saat muatan dilepaskan, arus mengalir kembali, dan lampu menyala.
- Pola ini terus berulang dan menciptakan efek berkedip.
Jenis ini biasanya dipakai dalam modifikasi kelistrikan atau proyek elektronik DIY, tetapi juga bisa ditemukan dalam kendaraan tertentu.
Pentingnya Menjaga Flasher dalam Kondisi Baik
Meski sering diabaikan, flasher adalah komponen yang membuat lampu sein berkedip dan sangat penting untuk keselamatan berkendara. Flasher yang rusak akan membuat sein tidak berfungsi dengan baik, bahkan bisa menyala terus-menerus tanpa berkedip atau tidak menyala sama sekali.
- Untuk itu, pemilik kendaraan sebaiknya:
- Memeriksa fungsi lampu sein secara rutin.
- Memastikan flasher cocok dengan jenis lampu (konvensional atau LED).
- Mengganti flasher sesuai spesifikasi bila diperlukan.
Komponen Lain Sistem Lampu Tanda Belok
Selain adanya komponen flasher yang membuat lampu sein berkedip, terdapat bagian bagian lain yang berguna agar fungsi lampu sein dapat berjalan yaitu:
1. Saklar Sein
Saklar sein terhubung langsung dengan flasher. Ketika pengemudi mengaktifkan saklar ke posisi kiri atau kanan, saklar akan menghubungkan flasher dengan lampu sein sisi yang di inginkan.
Fungsi:
- Mengarahkan arus dari flasher ke lampu sein kiri atau kanan.
- Mengaktifkan flasher saat sinyal di berikan.
2. Lampu Sein
Lampu sein berfungsi sebagai media visual dari sistem ini. Ketika arus listrik di kirim melalui flasher dan saklar, lampu ini akan berkedip sesuai irama yang di atur oleh flasher.
Jenis Lampu:
- Lampu pijar (bohlam)
- Lampu LED (lebih efisien dan tahan lama)
3. Fuse (Sekering)
Fuse berfungsi untuk melindungi rangkaian lampu sein dari kerusakan akibat arus pendek atau beban berlebih. Letak biasanya berada di dalam kotak sekring (fuse box) bersama dengan sekring sistem kelistrikan lainnya.
4. Kabel dan Konektor
Semua komponen dihubungkan oleh kabel dan konektor. Jalur kabel yang baik dan koneksi yang stabil sangat penting agar sistem lampu sein dapat bekerja dengan baik.
Kesimpulan
Flasher adalah komponen yang membuat lampu sein berkedip, dan tanpanya, sistem sein tidak dapat menjalankan fungsinya secara maksimal. Baik flasher bimetal, transistor, maupun kapasitor, masing-masing memiliki kelebihan dan mekanisme kerja yang unik. Memahami dan merawat flasher merupakan bagian penting dari keselamatan dan kepatuhan berlalu lintas.
Join the discussion