Apa saja penyebab dan solusi oli power steering berbusa? Sistem power steering pada kendaraan berfungsi untuk meringankan putaran setir agar pengemudi dapat mengendalikan arah mobil dengan mudah dan nyaman. Pada sistem power steering hidrolik, oli atau fluida power steering memiliki peran yang sangat penting sebagai media penghantar tenaga dari pompa ke sistem kemudi. Kualitas dan kondisi oli power steering harus selalu terjaga agar sistem bekerja optimal.
Namun, dalam beberapa kasus, pengemudi mungkin menemukan oli power steering yang tampak berbusa di dalam reservoir. Kondisi ini sering kali menjadi tanda adanya masalah pada sistem power steering yang tidak boleh diabaikan. Busa yang muncul menandakan adanya udara yang masuk ke dalam sistem hidrolik, sehingga tekanan dan sirkulasi fluida menjadi tidak stabil. Akibatnya, kerja power steering menjadi lebih berat, timbul suara dengungan saat memutar setir, hingga berpotensi menyebabkan kerusakan pada pompa power steering.
Fenomena penyeba oli power steering berbusa bisa terjadi oleh berbagai faktor, mulai dari kebocoran pada sistem hidrolik, volume oli yang tidak sesuai, pemakaian oli yang tidak direkomendasikan, hingga kerusakan pada komponen internal pompa. Mengetahui penyebabnya secara detail sangat penting agar langkah perbaikan dapat dilakukan dengan tepat, serta mencegah kerusakan yang lebih serius pada sistem kemudi kendaraan.
Pada artikel ini akan dibahas secara lengkap mengenai berbagai penyebab oli power steering berbusa, tanda-tandanya, serta cara pencegahan dan penanganannya agar sistem kemudi kendaraan tetap bekerja dengan optimal.

Penyebab Oli Power Steering Berbusa
Oli power steering memiliki peran penting dalam sistem kemudi hidrolik kendaraan. Jika terjadi masalah pada oli, seperti munculnya busa, hal ini dapat menjadi tanda adanya kerusakan pada sistem power steering. Lalu, apa sebenarnya penyebab oli power steering berbusa?
Power steering hidrolik sangat bergantung pada oli untuk menjaga tekanan dan kelancaran sistem. Ketika terjadi gangguan pada oli, seperti adanya busa, efeknya bisa membuat kemudi menjadi berat dan tidak nyaman digunakan. Biasanya, gejala awal sebelum kerusakan parah terjadi dapat terlihat dari adanya gelembung udara atau busa pada oli power steering. Jika dibiarkan, hal ini bisa menimbulkan kerusakan yang lebih serius pada komponen lainnya.
Berikut beberapa penyebab umum oli power steering berbusa yang perlu diketahui:
1. Volume Oli Power Steering Kurang
Penyebab paling sering dari oli power steering berbusa adalah volume oli yang kurang. Ketika oli tidak mencukupi, pompa power steering tidak dapat memompa oli secara penuh sehingga timbul ruang kosong yang terisi udara. Udara tersebut kemudian bercampur dengan oli dan menghasilkan busa.
Busa yang terbentuk akan mengalir ke seluruh sistem, termasuk ke bagian rak power steering, yang akhirnya membuat kemudi terasa berat saat dibelokkan. Oleh karena itu, selalu pastikan volume oli power steering berada pada batas normal sesuai anjuran pabrikan.
2. Terdapat Kebocoran Udara pada Sistem Power Steering
Penyebab berikutnya oli power steering berbusa adalah adanya udara yang masuk ke sistem hidrolik power steering akibat kebocoran. Biasanya kebocoran terjadi pada o-ring, seal pompa, sambungan selang, atau seal rak power steering.
Ketika udara masuk ke sistem, sebagian oli akan keluar melalui titik bocor tersebut dan digantikan oleh udara. Kondisi ini membuat volume oli berkurang dan menyebabkan terbentuknya busa di dalam aliran oli. Kebocoran semacam ini sering kali disertai dengan tanda adanya rembesan oli di sekitar komponen power steering.
3. Penggunaan Oli Power Steering yang Tidak Sesuai Spesifikasi
Faktor lain yang juga sering diabaikan dan menjadi penyebab oli power steering berbusa adalah penggunaan oli power steering yang tidak sesuai dengan spesifikasi kendaraan. Oli dengan kekentalan yang tidak tepat dapat memengaruhi kerja sistem.
Jika oli terlalu kental, kemudi akan terasa berat. Sebaliknya, jika terlalu encer, oli mudah menguap dan membentuk busa akibat panas dari sistem hidrolik. Oleh karena itu, penting untuk selalu menggunakan oli power steering sesuai standar pabrikan agar sistem bekerja optimal dan awet.
4. Kebocoran pada Sistem Power Steering
Kebocoran kecil pada sistem hidrolik juga bisa menjadi penyebab oli power steering berbusa. Hal ini biasanya terjadi pada sambungan pipa, seal pompa, atau rack steering. Tanda-tanda kebocoran bisa dilihat dari menurunnya volume oli pada reservoir dan munculnya noda oli di sekitar sistem kemudi. Jika kebocoran tidak segera diperbaiki, selain menimbulkan busa, pompa power steering bisa rusak karena kekurangan pelumasan.
5. Pompa Power Steering Bermasalah
Pompa power steering berfungsi untuk mengalirkan oli ke seluruh sistem. Jika pompa mengalami kerusakan pada bagian seal, bearing, atau impeller, maka sirkulasi oli menjadi tidak normal. Gelembung udara bisa muncul akibat adanya kebocoran tekanan internal pompa, sehingga menimbulkan busa di dalam reservoir. Selain itu, pompa yang aus atau lemah dapat menimbulkan suara mendengung saat setir diputar.
6. Selang Hisap (Intake Hose) Longgar atau Retak
Selang hisap adalah jalur masuk oli dari reservoir menuju pompa. Jika selang ini longgar, retak, atau klem pengikatnya tidak rapat, udara akan tersedot bersamaan dengan oli. Gelembung udara yang ikut masuk ke sistem akan menjadi penyebab oli power steering berbusa. Kondisi ini sering kali tidak terlihat secara kasat mata, sehingga perlu pemeriksaan menyeluruh pada seluruh jalur selang.
7. Kualitas Oli yang Sudah Menurun
Oli power steering yang sudah lama digunakan akan kehilangan kemampuan pelumasan dan ketahanannya terhadap panas. Oli yang teroksidasi biasanya berubah warna menjadi gelap dan lebih encer, sehingga mudah membentuk busa saat bersirkulasi. Penggantian oli secara rutin sangat penting untuk menjaga kualitas fluida tetap optimal dan mencegah munculnya busa.
8. Sistem Power Steering Belum Dibuang Udara (Bleeding) Setelah Servis
Setelah melakukan penggantian komponen seperti pompa, selang, atau rack steering, sistem hidrolik harus melalui proses pembuangan udara (bleeding). Jika proses ini tidak dilakukan dengan benar, udara yang terperangkap di dalam sistem akan menyebabkan oli berbusa. Proses bleeding dilakukan dengan cara memutar setir ke kanan dan kiri beberapa kali sambil memastikan tidak ada gelembung di reservoir.
Dampak Oli Power Steering Berbusa
Jika penyebab kondisi oli power steering berbusa tidak segera diatasi, beberapa masalah dapat terjadi, seperti:
- Setir terasa berat atau bergetar saat diputar.
- Timbul suara mendengung dari pompa power steering.
- Pompa cepat aus atau rusak karena kekurangan pelumasan.
- Sistem kemudi menjadi tidak stabil dan berpotensi berbahaya saat berkendara.
Cara Mengatasi Oli Power Steering Berbusa
Berikut adalah penjelasan cara mengatasi berbagai faktor penyebab oli power steering berbusa pada kendaraan:
1. Periksa volume oli power steering.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksa volume oli pada tangki reservoir. Pastikan level oli berada di antara batas “MIN” dan “MAX” yang tertera. Jika volume oli terlalu sedikit, tambahkan oli sesuai spesifikasi kendaraan. Namun, jika terlalu penuh, kurangi hingga berada pada batas normal. Volume oli yang tidak sesuai dapat menyebabkan tekanan berlebih atau udara masuk ke sistem, yang akhirnya menimbulkan busa.
2. Gunakan oli power steering sesuai rekomendasi pabrikan.
Setiap kendaraan memiliki jenis oli yang berbeda-beda, tergantung sistem dan spesifikasi mesin. Menggunakan oli yang tidak sesuai dapat menimbulkan reaksi kimia yang menyebabkan gelembung udara dan busa pada sistem. Selain itu, viskositas oli yang tidak tepat juga bisa mengganggu tekanan hidrolik. Oleh karena itu, selalu gunakan oli power steering yang direkomendasikan oleh pabrikan, yang biasanya tercantum dalam buku manual kendaraan.
3. Periksa kemungkinan kebocoran pada sistem.
Kebocoran adalah penyebab utama udara masuk ke dalam sistem power steering. Periksa seluruh komponen seperti selang, sambungan pipa, seal pompa, dan rack steering dari kemungkinan rembesan oli. Jika ditemukan kebocoran, segera perbaiki atau ganti komponen yang rusak. Kebocoran sekecil apa pun dapat mengakibatkan udara masuk ke sistem hidrolik dan menyebabkan oli berbusa.
4. Cek kondisi selang hisap (intake hose).
Selang hisap berfungsi mengalirkan oli dari reservoir menuju pompa power steering. Jika selang ini retak, longgar, atau klem pengikatnya tidak rapat, maka udara dapat ikut tersedot bersama oli. Hal ini menjadi salah satu pemicu utama munculnya busa. Pastikan semua sambungan rapat dan tidak ada retakan pada selang. Jika kondisinya sudah getas, segera ganti dengan selang baru.
5. Lakukan proses bleeding untuk mengeluarkan udara.
Setelah memperbaiki kebocoran atau mengganti komponen, lakukan proses bleeding untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam sistem. Caranya, nyalakan mesin dan biarkan idle, lalu putar setir ke kanan dan kiri hingga mentok beberapa kali. Amati permukaan oli di tangki reservoir, jika masih ada gelembung udara, ulangi hingga busa benar-benar hilang dan oli tampak jernih.
6. Ganti oli power steering yang sudah tua atau kotor.
Oli yang sudah lama digunakan cenderung menurun kualitasnya dan mudah membentuk busa. Lakukan penggantian oli power steering secara berkala, biasanya setiap 40.000–60.000 km, atau sesuai rekomendasi pabrikan. Proses penggantian dilakukan dengan cara menguras oli lama hingga habis, lalu menggantinya dengan oli baru yang sesuai spesifikasi kendaraan.
7. Periksa kondisi pompa power steering.
Jika oli masih berbusa meskipun sudah diganti dan sistem tidak bocor, kemungkinan masalah berasal dari pompa power steering. Pompa yang aus, bearing rusak, atau seal bocor dapat menyebabkan udara masuk ke sistem. Periksa kondisi pompa, dengarkan apakah ada suara mendengung saat setir diputar. Bila rusak, lakukan overhaul atau ganti pompa baru agar sistem kembali normal.
8. Pastikan tutup reservoir berfungsi dengan baik.
Tutup tangki reservoir berperan penting dalam menjaga tekanan dan mencegah udara luar masuk ke dalam sistem. Jika karet seal pada tutup sudah rusak atau longgar, udara bisa masuk dan menyebabkan busa. Periksa kondisi tutup reservoir, dan gantilah jika sudah tidak rapat atau terdapat retakan.
Kesimpulan
Penyebab oli power steering berbusa dapat terjadi oleh beberapa hal, seperti kurangnya volume oli, kebocoran udara pada sistem, atau penggunaan oli yang tidak sesuai spesifikasi. Meski terlihat sepele, masalah ini dapat memicu kerusakan lebih parah jika tidak segera ditangani.
Pastikan selalu memeriksa kondisi dan level oli power steering secara rutin, serta gunakan oli yang direkomendasikan oleh pabrikan kendaraan. Dengan begitu, kinerja sistem kemudi akan tetap halus, ringan, dan nyaman digunakan.
Join the discussion