Pulse Code Modulation: Fungsi, Dan Cara Kerja

pulse code modulation

Apa itu pulse code modulation? Dalam dunia komunikasi digital, salah satu metode penting dalam distribusi sinyal adalah Pulse Code Modulation (PCM). Teknologi ini merupakan sistem yang memungkinkan sinyal analog seperti suara manusia dalam percakapan telepon diubah menjadi format digital yang dapat dengan mudah disimpan, diproses, atau dikirim melalui jaringan komunikasi modern.

PCM merupakan bentuk dari modulation digital yang sangat umum digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari sistem telepon, audio digital, hingga komunikasi satelit. Sistem ini bekerja dengan mengubah sinyal informasi analog menjadi sinyal digital melalui beberapa tahapan tertentu. Terkait informasi lengkap mengenai pulse code modulation baik fungsi dan cara kerja akan di ulas lebih dalam pada artikel berikut ini.

pulse code modulation

Apa Itu Pulse Code Modulation?

Pulse Code Modulation adalah representasi digital dari sinyal analog, di mana amplitudo dari sinyal tersebut diukur atau sampling secara berkala pada interval waktu yang tetap. Nilai-nilai amplitudo yang telah disampling ini kemudian dikonversikan menjadi deretan angka biner — inilah yang disebut sebagai code.

PCM terdiri dari tiga tahapan utama dalam cara kerja-nya:

  1. Sampling – mengambil cuplikan sinyal analog pada interval waktu tertentu.
  2. Quantizing – mengubah nilai amplitudo analog menjadi nilai diskrit.
  3. Encoding – mengonversi hasil kuantisasi ke dalam bentuk biner (code).

Dengan kata lain, pulse code modulation mengubah informasi analog ke bentuk digital dengan presisi yang tinggi. Misalnya, pada sistem PCM-30, digunakan code biner 16-bit untuk menyandikan setiap sample.

Baca Juga:  Ciri Ciri Power Amplifier Kurang Daya Pada Kendaraan dan Cara Mengatasinya

Fungsi Pulse Code Modulation

Beberapa fungsi utama dari sistem PCM atau pulse code modulation adalah sebagai berikut:

  1. Mengubah sinyal analog menjadi bentuk digital untuk mempermudah pemrosesan, penyimpanan, dan transmisi.
  2. Meminimalisir efek gangguan (noise) pada saat sinyal dikirimkan, karena data digital lebih tahan terhadap gangguan dibandingkan sinyal analog.
  3. Memungkinkan integrasi data suara dengan sistem komunikasi digital seperti VoIP, CD audio, dan jaringan data lainnya.

Keunggulan terbesar dari PCM adalah kemampuannya dalam menekan gangguan dan interferensi selama proses transmisi sinyal. Inilah yang membuatnya sangat andal, terutama dalam sistem komunikasi modern yang membutuhkan kualitas tinggi.

Cara Kerja Pulse Code Modulation

Proses kerja sistem PCM terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

1. Sampling (Penyampelan)

Merupakan tahap awal di mana sinyal analog disampling secara periodik. Hasilnya adalah sinyal diskrit yang mencerminkan bentuk amplitudo sinyal asli pada titik-titik waktu tertentu. Proses ini penting untuk menangkap dinamika sinyal analog dalam bentuk digital.

2. Quantizing (Kuantisasi)

Setelah sinyal disampling, nilai amplitudonya diubah menjadi nilai diskrit atau bertingkat. Proses ini disebut kuantisasi, dan di sinilah terjadi reduksi kompleksitas sinyal analog menjadi deretan nilai numerik. Namun, kuantisasi juga bisa menimbulkan error (disebut quantization error), yang biasanya diminimalkan dengan resolusi bit yang tinggi.

3. Encoding (Pengkodean)

Tahap ini mengubah nilai hasil kuantisasi menjadi format digital berupa deretan code biner. Hasil akhir adalah sinyal digital murni yang siap untuk ditransmisikan melalui media komunikasi.

Baca Juga:  Nama Komponen Rem Cakram: 10 Komponen Dan Fungsinya

4. Media Transmisi

Data digital hasil encoding dikirim melalui media transmisi seperti kabel tembaga, serat optik, gelombang radio, atau satelit. Keuntungan dari format digital adalah kemampuannya untuk diduplikasi dan dikirim ulang tanpa degradasi kualitas.

5. Decoding (Pendekodean)

Di sisi penerima, sinyal digital didekodekan kembali menjadi bentuk pulse terkuantisasi yang mewakili sinyal asli. Proses ini sangat sensitif terhadap noise, tetapi dengan sistem error correction yang baik, keakuratannya tetap tinggi.

6. Low-pass Filter

Sinyal digital yang telah didekodekan dilewatkan melalui filter low-pass untuk membuang komponen frekuensi tinggi yang tidak diinginkan dan untuk membentuk kembali sinyal analog asli. Ini adalah tahap akhir sebelum sinyal digunakan atau diputar kembali dalam bentuk suara, misalnya pada sistem audio digital.

Kesimpulan

Pulse Code Modulation adalah salah satu teknik dasar dan paling penting dalam konversi sinyal analog ke digital. Dengan fungsi utamanya dalam memungkinkan komunikasi digital bebas gangguan dan cara kerja-nya yang sistematis melalui proses sampling, quantizing, dan encoding, PCM menjadi teknologi andalan dalam berbagai aplikasi audio dan telekomunikasi modern.

Sistem ini bukan hanya efisien dan tahan terhadap noise, tetapi juga sangat fleksibel untuk diintegrasikan dengan teknologi digital lainnya. Memahami PCM berarti memahami dasar dari komunikasi digital itu sendiri.