Berapa standar ukuran tekanan nozzle mesin diesel? Pada mesin diesel, sistem bahan bakar memegang peranan sangat penting dalam menentukan kinerja dan efisiensi mesin secara keseluruhan. Salah satu komponen vital dalam sistem ini adalah nozzle atau injector nozzle, yang berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang bakar dengan tekanan tertentu. Tekanan semprotan bahan bakar dari nozzle ini tidak boleh sembarangan karena sangat memengaruhi proses pembakaran, tenaga yang dihasilkan, konsumsi bahan bakar, hingga tingkat emisi gas buang.
Ukuran tekanan nozzle mesin diesel biasanya sudah ditentukan oleh pabrikan sesuai dengan spesifikasi tiap mesin. Namun, dalam praktiknya, sering kali tekanan ini berubah akibat faktor usia pakai, keausan komponen, atau perawatan yang kurang tepat. Oleh sebab itu, mengetahui standar ukuran tekanan nozzle sangat penting, baik bagi teknisi maupun pemilik kendaraan berbahan bakar diesel, agar performa mesin tetap optimal dan tidak boros bahan bakar.
Dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap mengenai standar ukuran tekanan nozzle mesin diesel serta beberapa tips penting untuk menjaga tekanan tersebut tetap stabil sesuai spesifikasi.

Fungsi Nozzle pada Mesin Diesel
Nozzle merupakan komponen penting dalam sistem bahan bakar mesin diesel. Fungsinya adalah untuk mengkabutkan bahan bakar, sehingga mudah bercampur dengan udara di ruang bakar. Hasil pengkabutan ini akan sangat mempengaruhi apakah mesin diesel dapat hidup dengan normal atau tidak saat dinyalakan. Oleh karena itu, semprotan bahan bakar yang keluar dari nozzle harus benar-benar presisi.
Nozzle yang bekerja dengan baik biasanya ditandai dengan semprotan bahan bakar yang kuat, merata, dan menyebar. Selain itu, saat mesin diengkol secara manual, akan terdengar suara semburan bahan bakar yang keras sebagai tanda tekanan nozzle dalam kondisi bagus.
Ukuran Tekanan Nozzle Mesin Diesel
Tekanan nozzle yang kurang akan membuat performa mesin diesel menurun. Salah satu gejalanya adalah putaran mesin yang tidak stabil. Khusus pada mesin diesel modern dengan sistem common rail, tekanan injektor sudah sangat tinggi agar menghasilkan pembakaran yang efisien.
Pengujian tekanan injektor bertujuan mengetahui seberapa besar tekanan yang diperlukan agar injektor mampu mengkabutkan bahan bakar dengan baik. Baik tekanan yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi akan menyebabkan pengkabutan tidak sempurna, sehingga tenaga mesin berkurang. Oleh karena itu, ukuran tekanan nozzle mesin diesel ini harus disetel sesuai spesifikasi pabrikan.
Untuk mengukur tekanan nozzle, dapat digunakan alat khusus yang bernama nozzle tester. Berikut langkah-langkah untuk mengetahui ukuran tekanan nozzle mesin diesel:
- Pasang injektor nozzle ke alat nozzle tester.
- Pastikan tangki bahan bakar pada alat tersebut sudah terisi penuh solar.
- Lakukan pembuangan udara dari jalur bahan bakar pada alat tester.
- Tekan tuas pompa pada alat nozzle tester, kemudian baca hasil tekanan yang ditunjukkan oleh pressure gauge.
Standar Ukuran Tekanan Nozzle Mesin Diesel
Ukuran standar tekanan nozzle pada mesin diesel sebenarnya secara lebih lengkap bisa melihat dibuku manual repair masing masing kendaraan, umumnya tekanan nozzle sekitar:
- Injektor baru: 151 – 159 kg/cm²
- Injektor lama: 145 – 155 kg/cm²
Untuk lebih akurat, selalu rujuk buku manual atau buku petunjuk teknis mesin diesel yang digunakan.
Apabila hasil pengujian menunjukkan tekanan yang belum sesuai standar, lakukan keprekelan dengan menambahkan shim (ring penambah ketebalan) pada injektor hingga tekanan sesuai spesifikasi.
Cara Menjaga Tekanan Nozzle Mesin Diesel
Untuk mendapatkan tekanan bahan bakar yang optimal, perlu dilakukan penyetelan ulang atau kalibrasi (biasa disebut keprekelan) pada nozzle. Proses ini dapat dilakukan baik saat mesin dalam kondisi mati maupun hidup, tergantung kebutuhan. Selain itu menjaga ukuran tekanan nozzle pada mesin diesel dapat mengikuti berbagai hal berikut:
Melakukan Pengecekan Tekanan Secara Berkala. Salah satu cara utama untuk menjaga tekanan nozzle mesin diesel tetap optimal adalah dengan melakukan pengecekan secara berkala menggunakan alat khusus seperti nozzle tester. Dengan pengecekan ini, kita dapat memastikan tekanan injektor tetap sesuai standar dan mendeteksi lebih awal jika terjadi penurunan tekanan.
1. Membersihkan Nozzle Secara Rutin
Nozzle yang kotor akibat endapan karbon atau kotoran bahan bakar dapat menghambat aliran dan tekanan bahan bakar. Oleh karena itu, penting melakukan pembersihan nozzle secara rutin agar aliran bahan bakar tetap lancar dan tekanan tidak menurun. Pembersihan dapat dilakukan dengan cairan khusus atau alat ultrasonic cleaner.
2. Menggunakan Bahan Bakar Berkualitas Baik
Bahan bakar yang berkualitas buruk atau terkontaminasi air dan kotoran dapat menyebabkan sumbatan pada nozzle dan merusak komponen injektor. Untuk menjaga tekanan nozzle tetap stabil, gunakan bahan bakar solar yang bersih, bebas air, dan sesuai spesifikasi mesin diesel.
3. Menghindari Penggunaan Filter Bahan Bakar yang Sudah Kotor
Filter bahan bakar yang kotor atau sudah lama tidak diganti akan menghambat suplai bahan bakar dan menurunkan tekanan ke nozzle. Oleh karena itu, lakukan penggantian filter bahan bakar secara berkala sesuai rekomendasi pabrikan mesin.
4. Melakukan Penyetelan Tekanan Secara Tepat
Jika hasil pengujian menunjukkan tekanan nozzle tidak sesuai standar, lakukan penyetelan ulang (keprekelan) dengan menambah atau mengurangi shim pada injektor. Penyetelan ini harus dilakukan secara hati-hati dan sesuai spesifikasi agar tekanan kembali normal.
5. Memastikan Sistem Bahan Bakar Tidak Bocor
Tekanan nozzle juga sangat dipengaruhi oleh kondisi saluran bahan bakar. Pastikan tidak ada kebocoran pada pipa, selang, atau sambungan bahan bakar. Kebocoran sekecil apa pun dapat menyebabkan penurunan tekanan yang berakibat buruk pada performa mesin.
6. Rutin Merawat Pompa Bahan Bakar
Pompa bahan bakar yang lemah akan berdampak langsung pada tekanan bahan bakar ke nozzle. Oleh karena itu, perawatan dan pengecekan pompa bahan bakar secara berkala sangat penting untuk menjaga tekanan tetap stabil.
7. Mengacu pada Buku Manual Mesin Diesel
Setiap mesin diesel memiliki spesifikasi teknis yang berbeda, termasuk dalam hal tekanan nozzle. Selalu mengacu pada buku panduan atau manual servis resmi agar prosedur perawatan dan penyetelan sesuai standar pabrikan.
Kesimpulan
Ukuran tekanan nozzle mesin diesel merupakan faktor krusial yang menentukan efisiensi pembakaran, tenaga mesin, dan umur komponen sistem bahan bakar. Memahami standar tekanan sesuai spesifikasi pabrikan dan melakukan perawatan berkala adalah kunci agar mesin diesel tetap bertenaga, irit bahan bakar, dan minim polusi. Jangan abaikan pengecekan tekanan nozzle, karena dari komponen kecil ini, performa besar mesin diesel ditentukan.

Join the discussion