Apa dan kenapa motor ada yang tidak bisa di oversize? Dalam upaya meningkatkan performa kendaraan bermotor, modifikasi mesin seringkali menjadi pilihan yang diambil. Salah satu metode yang umum dilakukan adalah oversize, yang melibatkan peningkatan ukuran bagian-bagian mesin, seperti silinder. Namun, terdapat sejumlah motor yang tidak bisa menjalani proses atau di oversize dengan mudah. Mengapa hal ini terjadi?
Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih lanjut mengenai alasan-alasan di balik mengapa motor ada yang tidak bisa di oversize dan jenis jenisnya. Dengan memahami faktor-faktor yang terlibat, pembaca akan mendapatkan pandangan yang lebih jelas mengenai bagaimana memilih strategi modifikasi yang sesuai untuk kendaraan mereka.
Apa Yang Dimaksud Oversize pada Motor
Oversize pada motor merujuk pada proses peningkatan ukuran bagian-bagian mesin tertentu, seperti silinder, piston, atau blok mesin, melebihi dimensi standar yang telah ditetapkan oleh pabrikan. Tujuan dari oversize adalah untuk meningkatkan kapasitas mesin dan performa kendaraan secara keseluruhan.
Proses ini biasanya dilakukan untuk menghasilkan lebih banyak tenaga atau daya mesin, meningkatkan kompresi, atau mengoreksi keausan atau kerusakan pada komponen mesin. Oversize sering kali merupakan bagian dari modifikasi yang dilakukan oleh penggemar otomotif atau mekanik yang ingin mencapai tingkat performa yang lebih tinggi dari kendaraan mereka.
Motor yang Tidak Bisa Di Oversize
Sebelum menjawab pertanyaan mengapa motor tidak bisa di oversize, penting untuk memahami proses oversize itu sendiri. Oversize dilakukan dengan memotong bagian dalam dinding silinder menggunakan pisau khusus dengan kedalaman tertentu, seperti 25, 50, 75, atau 100 unit, sesuai dengan keausan yang terjadi pada dinding silinder. Namun, ada dua alasan mengapa motor tidak bisa di oversize:
1. Tingkat Kekerasan yang Tinggi
Pertama, dinding silinder dihasilkan dengan tingkat kekerasan yang sangat tinggi (silikon = 7 pada skala Mohs), sehingga memerlukan pisau khusus yang terbuat dari bahan yang jauh lebih keras daripada silikon untuk dapat menggoresnya. Jika pisau tersebut kurang keras, ia tidak akan mampu menggores dinding silinder dan malah akan cepat aus. Hal ini disebabkan oleh kekerasan material silikon yang lebih tinggi daripada bahan pisau yang umumnya terbuat dari besi atau baja, yang memiliki tingkat kekerasan hanya sekitar 4 pada skala Mohs.
2. Merusak Lapisan Silikon
Ketika pisau yang terbuat dari bahan yang lebih keras dari silikon digunakan untuk mengoversize, hal ini justru dapat merusak lapisan silikon. Karakteristik silikon yang mudah terkupas dan pecah membuatnya rentan terhadap kerusakan saat proses pengoversizean. Akibatnya, saat silikon terkupas, yang tersisa hanyalah lapisan aluminium yang memiliki tingkat kekerasan yang lebih rendah, sekitar 2.5 pada skala Mohs. Jika lapisan aluminium ini terkena bagian-bagian yang lebih keras. Seperti cincin piston yang biasanya terbuat dari besi, akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut yang dapat menyebabkan kebocoran kompresi.
Jadi, untuk mengatasi kerusakan tersebut, solusi terbaik adalah dengan mengganti silinder yang rusak dengan yang baru. Namun, bagi yang ingin hemat biaya, perlu diingat bahwa silinder diasil dapat bertahan hingga dua digit umur motor dengan catatan perawatan yang baik, termasuk penggantian oli secara teratur.
Jenis Motor Yang Tidak Bisa Di Oversize
Ada beberapa jenis motor yang tidak dapat di-oversize dengan mudah karena berbagai alasan teknis. Beberapa di antaranya termasuk:
1. Motor dengan silinder aluminium yang di-coating
Silinder yang dilapisi dengan bahan seperti nikasil atau chrome tidak bisa di-oversize dengan cara yang sama seperti silinder besi cor. Proses oversize pada silinder yang dilapisi ini dapat merusak lapisan tersebut, mengakibatkan kerusakan yang serius pada mesin.
2. Motor dengan silinder yang terlalu kecil
Pada beberapa motor, ukuran silinder sudah berada pada batas maksimum yang ditetapkan oleh pabrikan. Proses oversize pada silinder ini mungkin tidak memungkinkan tanpa mengubah desain mesin secara menyeluruh.
3. Motor dengan silinder yang memiliki struktur yang kompleks
eberapa motor modern memiliki desain silinder yang rumit, termasuk variasi dalam geometri dan penggunaan material yang khusus. Proses oversize pada silinder seperti ini dapat mengganggu karakteristik mesin dan meningkatkan risiko kerusakan.
4. Motor dengan silinder yang menggunakan teknologi khusus
Misalnya, motor yang menggunakan teknologi D-A-Sil (Dissimilar Aluminium Silicon) memiliki lapisan silikon pada dinding silinder yang sulit di-oversize karena karakteristik materialnya.
Dengan demikian, penjelasan di atas dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai mengapa beberapa motor tidak dapat di oversize. Serta memberikan pemahaman tentang pentingnya perawatan yang baik untuk menjaga kesehatan mesin dalam jangka waktu yang lebih lama.