Pada Coil dengan Type External Resistor Terdapat Tiga Terminal

pada coil dengan type external resistor terdapat tiga terminal yaitu

Pada coil dengan type external resistor terdapat tiga terminal yaitu apa saja? Dalam dunia otomotif, sistem pengapian merupakan komponen penting dalam mesin kendaraan yang bertugas menghasilkan percikan api untuk pembakaran bahan bakar. Salah satu bagian utama dari sistem pengapian adalah coil atau koil pengapian. Koil berfungsi untuk mengubah tegangan rendah dari baterai kendaraan menjadi tegangan tinggi yang di perlukan untuk menciptakan percikan api di busi.

Koil pengapian memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah coil dengan tipe eksternal resistor. Jenis ini memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari jenis lainnya, terutama dalam cara mengontrol aliran arus listrik ke sistem pengapian. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai pada coil dengan type external resistor terdapat tiga terminal yaitu apa saja, fungsi masing-masing terminal, serta keuntungan dan tantangan dalam penggunaannya.

pada coil dengan type external resistor terdapat tiga terminal yaitu

Pada Coil dengan Type External Resistor Terdapat Tiga Terminal

Pada coil dengan type external resistor terdapat tiga terminal yaitu:

1. Terminal Positif (+)

Pada coil dengan type external resistor terdapat tiga terminal yaitu terminal positif. Terminal positif pada koil ini berfungsi sebagai titik masuk bagi arus listrik dari sumber daya utama kendaraan, yaitu aki (baterai) atau alternator. Namun, berbeda dengan koil tanpa resistor eksternal, koil jenis ini menggunakan resistor eksternal untuk membatasi arus listrik yang masuk ke lilitan primer. Hal ini bertujuan untuk mencegah pemanasan berlebihan pada koil dan memperpanjang umur komponen sistem pengapian.

Baca Juga:  Fungsi High Pressure Pump: 4 Peran Dan Cara Kerja

Ketika mesin dalam kondisi start, resistor eksternal biasanya di lewati untuk memberikan arus penuh ke koil guna meningkatkan tegangan pengapian. Setelah mesin menyala, resistor eksternal mulai bekerja untuk mengurangi arus yang mengalir ke koil, sehingga menghindari panas berlebih dan memperpanjang umur koil serta sistem pengapian secara keseluruhan.

2. Terminal Negatif (-)

Selain positif, pada coil dengan type external resistor terdapat tiga terminal yaitu terminal negatif. Terminal negatif berperan dalam mengontrol pemutusan arus primer yang mengalir melalui lilitan primer koil. Terminal ini di hubungkan ke kontak pemutus (breaker points) atau unit kontrol elektronik dalam sistem pengapian kendaraan. Saat kontak pemutus menutup, arus primer mengalir melalui lilitan primer koil, menciptakan medan magnet.

Ketika kontak pemutus terbuka, arus primer terputus secara tiba-tiba, menyebabkan medan magnet runtuh secara cepat. Proses ini menghasilkan tegangan tinggi pada lilitan sekunder koil, yang kemudian dikirimkan ke busi untuk menciptakan percikan api.

3. Terminal Sekunder (Output Tegangan Tinggi)

Terminal sekunder adalah terminal yang terhubung langsung dengan distributor dan kemudian ke busi melalui kabel tegangan tinggi. Bagian ini menerima tegangan tinggi yang di hasilkan dari induksi elektromagnetik dalam lilitan sekunder koil.

Tegangan tinggi ini sangat penting untuk memastikan percikan api yang cukup kuat untuk membakar campuran udara dan bahan bakar dalam ruang bakar. Pada umumnya, tegangan yang di hasilkan dapat mencapai puluhan ribu volt, tergantung pada desain sistem pengapian kendaraan.

Baca Juga:  As Paha Rem : Fungsi, Komponen, Dan Cara Kerja

Keuntungan dan Tantangan Penggunaan Coil dengan Tipe External Resistor

Dengan penggunaan external resistor pada koil tipe lama, terdapat beberapa keuntungan serta tantangan diantaranya yaitu:

Keuntungan:

  1. Mengurangi Panas Berlebih: Dengan adanya resistor eksternal, koil tidak bekerja dengan tegangan penuh secara terus-menerus, sehingga mengurangi risiko panas berlebih dan memperpanjang umur koil.
  2. Efisiensi Pengapian saat Start: Saat mesin di starter, resistor di lewati agar koil menerima tegangan penuh, yang meningkatkan peluang mesin menyala dengan lebih cepat.
  3. Lebih Mudah dalam Perawatan dan Penggantian: Jika resistor mengalami masalah, cukup menggantinya tanpa harus mengganti seluruh koil, sehingga lebih ekonomis di bandingkan koil dengan resistor internal.

Tantangan:

  1. Lebih Kompleks dalam Instalasi: Di bandingkan dengan koil dengan resistor internal, sistem ini memerlukan instalasi tambahan berupa resistor eksternal dan koneksi yang lebih banyak.
  2. Memerlukan Perawatan Tambahan: Resistor eksternal bisa mengalami keausan atau kerusakan, yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem pengapian jika tidak di periksa secara berkala.
  3. Kurang Efisien dibandingkan Sistem Modern: Saat ini, banyak kendaraan modern telah beralih ke sistem pengapian yang lebih canggih, seperti coil-on-plug (COP) atau distributorless ignition system (DIS), yang menghilangkan kebutuhan resistor eksternal dan meningkatkan efisiensi serta kinerja mesin.

Kesimpulan

Pada coil dengan type eksternal resistor memiliki tiga terminal utama, yaitu terminal positif, terminal negatif, dan terminal sekunder. Masing-masing terminal memiliki peran penting dalam mengontrol aliran arus listrik dan menghasilkan tegangan tinggi yang diperlukan untuk percikan api di busi.

Baca Juga:  Ukuran Sudut Yang Tersedia Pada Penggaris Segitiga

Sistem ini banyak digunakan pada kendaraan klasik dan model tertentu yang masih mengandalkan sistem pengapian konvensional. Meskipun menawarkan keuntungan dalam hal kontrol panas dan umur pakai komponen, penggunaannya semakin berkurang seiring dengan perkembangan teknologi pengapian yang lebih modern dan efisien.

Bagi pemilik kendaraan lama atau mereka yang tertarik dalam restorasi mobil klasik, memahami sistem pengapian dengan koil eksternal resistor tetap penting untuk memastikan kendaraan tetap berfungsi dengan baik dan optimal. Dengan perawatan yang tepat, sistem ini tetap dapat memberikan performa yang andal dalam sistem pengapian kendaraan.