Penyebab Tekanan Injektor Terlalu Tinggi atau Rendah? Ini Biang Keladinya!

penyebab tekanan injektor terlalu tinggi atau rendah

Apa saja penyebab tekanan injektor terlalu tinggi? Dalam sistem bahan bakar mesin diesel, tekanan injektor harus selalu dalam kondisi ideal, tidak boleh terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Hal ini penting karena tekanan injektor yang tidak sesuai dapat mempengaruhi performa mesin, bahkan menyebabkan kerusakan.

Sebagai informasi, injektor memiliki fungsi utama untuk mengatur penyemprotan bahan bakar (solar) ke ruang bakar mesin diesel, agar bahan bakar mudah terbakar dan pembakaran berlangsung optimal. Pengaturan ini erat kaitannya dengan tekanan pembukaan injektor, baik pada mesin direct injection maupun indirect injection.

Tekanan standar injektor mesin diesel umumnya berkisar antara 100-200 psi. Namun, dalam kondisi tertentu, tekanan ini bisa lebih rendah atau justru terlalu tinggi. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai faktor penyebab dan dampak dari tekanan injektor terlalu tinggi atau terlalu rendah.

penyebab tekanan injektor terlalu tinggi atau rendah

Penyebab Tekanan Injektor Terlalu Tinggi atau Terlalu Rendah

Terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab ukuran tekanan injektor pada mesin diesel terlalu tinggi atau terlalu rendah diantaranya yaitu:

1. Filter Solar Kotor

Filter solar yang kotor merupakan salah satu penyebab utama turunnya tenaga mesin diesel. Komponen ini yang tersumbat akan menghambat aliran bahan bakar sehingga debit dan volume bahan bakar berkurang. Akibatnya, tekanan injektor bisa menjadi terlalu rendah.

Selain itu, kotoran yang lolos dari filter dapat masuk ke pompa injeksi dan menjadi penyebab tekanan injektor terlalu tinggi atau rendah. Ciri khas filter solar kotor biasanya ditandai dengan lampu indikator water separator yang menyala.

2. Pompa Tekanan Solar Melemah

Pompa tekanan solar (fuel lift pump) yang terpasang di dekat filter atau pompa injeksi berfungsi menyedot solar dari tangki bahan bakar. Jika kinerjanya menurun, suplai bahan bakar akan terganggu. Akibatnya, campuran udara dan bahan bakar jadi tidak ideal, tenaga mesin menurun, dan tekanan injektor bisa menjadi terlalu rendah.

Baca Juga:  Persamaan Klep Mio M3: Merk Dan Ulasan

Tanda-tanda pompa melemah antara lain mesin sulit dihidupkan saat pagi hari dan perlu dipompa manual. Berbagai hal ini bisa menjadi penyebab tekanan injektor terlalu tinggi atau rendah.

3. Pompa Injeksi Bermasalah

Pompa injeksi (injection pump) bertugas menyalurkan bahan bakar bertekanan ke masing-masing injektor. Tekanan yang dihasilkan berbeda-beda tergantung spesifikasi mesin.

Bila tekanan pompa injeksi turun atau bahkan melebihi batas standar, akan timbul masalah pada performa mesin diesel. Ciri pompa injeksi bermasalah adalah munculnya asap hitam pekat dari knalpot dan mesin kehilangan tenaga.

4. Injection Timing Tidak Tepat

Waktu penyemprotan bahan bakar (injection timing) biasanya sudah diatur sesuai spesifikasi pabrikan. Namun, jika timing bergeser, tenaga mesin akan menurun.

Injection timing yang tidak tepat membuat proses pembakaran jadi tidak sempurna, bahkan bisa memunculkan asap hitam berlebih dari knalpot.

5. Fuel Pressure Regulator Rusak

Fuel pressure regulator bertugas menjaga kestabilan tekanan bahan bakar yang mengalir menuju pompa injeksi. Jika komponen ini macet atau rusak, maka tekanan bahan bakar dari feed pump bisa menjadi terlalu tinggi, sehingga tekanan injektor pun ikut naik melebihi batas normal.

6. Injektor Rusak atau Macet

Injektor yang mengalami kerusakan, seperti tersumbat atau macet, dapat mempengaruhi hasil tekanan injeksi. Komponen ini yang tidak bekerja dengan normal sering kali menjadi penyebab tekanan injektor terlalu tinggi atau rendah karena aliran bahan bakar tidak lancar.

Baca Juga:  Fungsi Valve Spring: 4 Peran, Jenis, Cara Kerja

7. Kesalahan Penyetelan

Kesalahan dalam menyetel tekanan injektor, baik terlalu tinggi maupun terlalu rendah dari standar pabrik, akan langsung mempengaruhi kinerja injektor. Oleh sebab itu, proses penyetelan harus dilakukan dengan alat ukur yang akurat sesuai spesifikasi mesin.

Akibat Tekanan Injektor Terlalu Tinggi atau Rendah

Terdapat beberapa dampak atau akibat yang  bisa dirasakan apabila berbagai faktor penyebab tekanan injektor pada mesin terlalu tinggi atau rendah terjadi di antaranya yaitu:

Dampak Tekanan Injektor Terlalu Tinggi

1. Mesin Menjadi Kasar

Tekanan bahan bakar yang terlalu tinggi menyebabkan semprotan bahan bakar ke ruang bakar menjadi berlebihan dan tidak sesuai kebutuhan. Akibatnya, pembakaran tidak berjalan normal dan mesin akan terdengar lebih kasar saat hidup maupun saat akselerasi.

2. Asap Hitam Berlebih

Tekanan injektor yang terlalu tinggi membuat bahan bakar yang disemprotkan terlalu banyak, sementara udara yang masuk tidak bertambah. Ketidakseimbangan ini membuat proses pembakaran tidak sempurna dan menimbulkan asap hitam berlebih dari knalpot.

3. Injektor Cepat Rusak

Injektor yang bekerja di tekanan terlalu tinggi secara terus-menerus akan cepat mengalami keausan atau kerusakan pada komponen internalnya. Akibatnya, biaya perawatan menjadi lebih mahal karena sering melakukan penggantian injektor.

4. Mesin Overheat atau Knocking

Tekanan bahan bakar yang berlebihan bisa menyebabkan proses pembakaran terjadi lebih cepat atau tidak sesuai waktu yang seharusnya, sehingga mesin mengalami knocking (ngelitik). Jika dibiarkan, hal ini juga bisa menyebabkan suhu mesin naik berlebihan atau overheat.

5. Konsumsi Bahan Bakar Boros

Tekanan injektor terlalu tinggi mengakibatkan suplai bahan bakar yang tidak efisien. Mesin menyemprotkan lebih banyak bahan bakar daripada yang dibutuhkan, sehingga konsumsi bahan bakar menjadi jauh lebih boros dari biasanya.

Baca Juga:  Setting Jarum Skep Karburator Motor: Solusi Mesin Brebet dan Boros BBM

Dampak Tekanan Injektor Terlalu Rendah

1. Mesin Sulit Dihidupkan

Tekanan injektor yang terlalu rendah menyebabkan jumlah bahan bakar yang masuk ke ruang bakar sangat minim. Hal ini membuat proses starting mesin menjadi lebih sulit karena campuran bahan bakar dan udara tidak sesuai kebutuhan pembakaran awal.

2. Tarikan Mesin Lemah

Saat tekanan injektor rendah, suplai bahan bakar ke mesin tidak mencukupi, sehingga tenaga yang dihasilkan mesin menjadi berkurang. Akibatnya, tarikan mesin terasa lemah, baik saat awal berakselerasi maupun saat melaju di tanjakan.

3. Mesin Pincang atau Tersendat-Sendat

Tekanan bahan bakar yang tidak stabil, terutama terlalu rendah, membuat proses pembakaran tidak konsisten di setiap silinder. Gejala yang muncul adalah mesin terasa pincang, getar, atau tersendat-sendat saat dikendarai.

4. Asap Putih dari Knalpot

Kekurangan tekanan injektor menyebabkan pembakaran bahan bakar tidak sempurna, sehingga sebagian bahan bakar keluar dalam bentuk asap putih. Ini sering terjadi saat mesin hidup dalam kondisi dingin atau saat akselerasi berat.

5. Konsumsi Bahan Bakar Boros

Meski tekanan rendah, mesin justru bekerja lebih berat karena pembakaran tidak sempurna. Kondisi ini membuat ECU memerintahkan suplai bahan bakar lebih banyak, tetapi karena pembakaran tidak maksimal, konsumsi bahan bakar tetap boros.

Penutup

Itulah beberapa penyebab tekanan injektor terlalu tinggi atau terlalu rendah pada mesin diesel. Semoga penjelasan ini bisa menambah wawasan, khususnya bagi Anda yang ingin memahami lebih dalam mengenai perawatan sistem bahan bakar diesel.