Efek Negatif Strut Bar Mobil: Performa Meningkat, Tapi Ini 7 Dampaknya

efek negatif strut bar

Apa saja efek negatif strut bar mobil? Strut bar atau strut tower bar merupakan komponen aftermarket yang banyak digunakan oleh para pecinta otomotif untuk meningkatkan kestabilan dan handling kendaraan, terutama saat menikung. Dipasang di antara dua titik strut suspension, alat ini berfungsi untuk mengurangi fleksibilitas bodi mobil dan menjaga agar sudut suspensi tetap konsisten.

Meskipun dikenal memiliki sejumlah manfaat dari sisi performa, penggunaan strut bar tidak selalu berdampak positif, terutama jika dipasang tanpa mempertimbangkan karakteristik kendaraan dan kondisi penggunaannya. Dalam beberapa kasus, strut bar justru dapat menimbulkan berbagai efek negatif, baik terhadap kenyamanan berkendara, struktur kendaraan, maupun komponen lain yang berkaitan.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai berbagai potensi dampak atau efek negatif dari penggunaan strut bar, sehingga pengguna dapat membuat keputusan yang lebih bijak sebelum melakukan modifikasi ini pada kendaraan mereka.

efek negatif strut bar

Efek Positif Pemasangan Strut Bar

Pemasangan strut bar atau batang penyangga sasis merupakan modifikasi umum pada mobil-mobil dengan performa tinggi atau kendaraan yang sering digunakan untuk keperluan balap. Meskipun sering kali dianggap sebagai peningkat stabilitas kendaraan, pemasangan komponen strut bar tidak lepas dari sejumlah konsekuensi atau efek, baik positif maupun negatif.

Strut bar biasanya dipasang menghubungkan bagian atas dua dudukan shock absorber (penyangga shock) di sisi depan mobil. Fungsi utamanya adalah untuk meningkatkan kekakuan struktural pada bagian depan kendaraan, khususnya ketika mobil bermanuver tajam atau melaju di kecepatan tinggi. Namun demikian, seperti halnya modifikasi lainnya, penggunaannya perlu dipertimbangkan secara matang. Sebelum mengetahui efek negatif maka perlu memahami terlebih dahulu efek positif dari strut bar yaitu:

1. Peningkatan Kestabilan Saat Bermanuver

Efek positif atau manfaat paling signifikan dari pemasangan strut bar adalah peningkatan kestabilan kendaraan, khususnya saat menikung. Saat mobil membelok, bagian depan kendaraan cenderung mengalami flex atau puntiran sasis. Strut bar membantu mengurangi efek ini dengan menjaga posisi relatif antara dua titik suspensi depan, sehingga menghasilkan respons kemudi yang lebih presisi dan stabilitas yang lebih baik.

Baca Juga:  Pengaruh Noken As Terhadap Suara Knalpot: 3 Faktor & Ulasan

Pada mobil sport atau mobil yang sering dipacu dalam kecepatan tinggi, efek ini sangat terasa, terutama saat melibas tikungan tajam atau melakukan manuver mendadak.

2. Mengurangi Body Roll

Body roll adalah gejala mobil miring ke sisi luar saat membelok. Dengan adanya strut bar, distribusi beban saat menikung menjadi lebih merata, sehingga mengurangi efek body roll dan meningkatkan traksi ban di permukaan jalan. Hal ini berkontribusi pada kontrol kendaraan yang lebih baik dan meningkatkan rasa percaya diri pengemudi.

3. Nilai Estetika dan Aksen Sporty

Beberapa pemilik mobil juga memasang strut bar demi tampilan. Komponen ini memberikan kesan performa tinggi dan sporty, terutama jika kap mesin sering dibuka pada pameran atau kontes modifikasi. Banyak produsen strut bar juga menawarkan berbagai pilihan warna dan bahan seperti aluminium, baja, hingga karbon untuk menambah daya tarik visual.

Efek Negatif Pemasangan Strut Bar

Meski menawarkan sejumlah keunggulan, penggunaan strut bar juga memiliki kekurangan yang tidak boleh diabaikan. Efek negatif pemasangan atau penggunaan strut bar pada kendaraan yaitu:

1. Mengurangi Kenyamanan Suspensi

Efek negatif penggunaan strut bar membuat bagian depan kendaraan menjadi lebih kaku, ayunan alami suspensi menjadi terbatas. Hal ini menyebabkan kenyamanan berkendara menurun, terutama saat melewati jalan bergelombang, lubang kecil, atau speed bump. Suspensi kanan dan kiri akan saling mempengaruhi satu sama lain, menyebabkan getaran atau hentakan lebih terasa di kabin.

2. Beban Tambahan pada Ban dan Suspensi

Saat sasis menjadi lebih kaku, gaya yang timbul saat menikung akan lebih banyak dibebankan pada sistem suspensi dan ban. Jika komponen ini tidak dirancang untuk menahan gaya tambahan tersebut, maka akan terjadi peningkatan keausan atau bahkan kerusakan dini. Pada kondisi jalan basah atau licin, efek negatif strut bar ini bisa menyebabkan pengurangan traksi jika pengemudi tidak berhati-hati.

Baca Juga:  Ukuran Tekanan Nozzle Mesin Diesel: Standar, Ciri, dan Tips Perawatan

3. Tidak Cocok untuk Semua Mobil

Tidak semua kendaraan dirancang untuk menerima strut bar. Pada mobil dengan sistem suspensi yang dirancang untuk kenyamanan (seperti MPV keluarga atau city car), pemasangan strut bar bisa mengganggu karakter asli kendaraan, menjadikannya lebih kaku dan tidak nyaman untuk pemakaian harian. Itulah mengapa komponen ini tidak tersedia sebagai perlengkapan standar pada sebagian besar mobil penumpang.

4. Menurunnya Tingkat Kenyamanan Berkendara

Salah satu dampak atau efek negatif utama penggunaan strut bar adalah berkurangnya kenyamanan berkendara, khususnya pada jalanan yang tidak rata. Dengan memperkuat rigiditas bodi, strut bar membuat suspensi menjadi lebih “kaku” dalam meredam getaran dan guncangan. Hal ini menyebabkan guncangan dari jalan lebih langsung dirasakan oleh penumpang, terutama pada kendaraan yang sebelumnya dirancang untuk kenyamanan (seperti sedan keluarga atau MPV).

5. Potensi Kerusakan pada Struktur Bodi atau Shock Tower

Jika strut bar dipasang tanpa perhitungan yang tepat atau tanpa memperhatikan daya tahan bodi kendaraan, tekanan yang ditransfer dari satu sisi ke sisi lain dapat menyebabkan efek negatif berupa retak atau deformasi pada shock tower atau bodi mobil. Hal ini umum terjadi pada mobil dengan struktur bodi yang ringan atau pada mobil tua yang struktur logamnya sudah mengalami kelelahan material (fatigue).

6. Tidak Efektif pada Kendaraan Tertentu

Beberapa mobil, terutama yang sudah menggunakan suspensi model double wishbone atau memiliki sasis monokok yang sangat rigid, tidak mendapatkan manfaat signifikan dari pemasangan strut bar. Pada kendaraan jenis ini, pemasangan strut bar justru menjadi modifikasi yang tidak efisien. Menambah beban tanpa memberikan pengaruh signifikan terhadap performa.

7. Menambah Berat Kendaraan Secara Tidak Perlu

Walaupun bobot strut bar relatif ringan, tambahan beban yang tidak memberikan efek atau manfaat signifikan dalam konteks harian bisa menjadi negatif atau kerugian tersendiri. Hal ini terutama berlaku pada kendaraan yang digunakan untuk keperluan harian, bukan balapan. Dalam dunia teknik otomotif, setiap penambahan massa harus dipertimbangkan karena mempengaruhi konsumsi bahan bakar dan performa keseluruhan.

Baca Juga:  Tegangan Listrik Yang Dihasilkan Alternator: Wujud & Karakter

8. Mengganggu Komponen di Kompartemen Mesin

Pemasangan strut bar, khususnya tipe upper bar yang melintang di atas ruang mesin, bisa menyulitkan akses ke komponen penting seperti tutup oli, busi, atau bahkan baterai. Hal ini dapat menyulitkan proses perawatan berkala atau servis ringan, karena teknisi harus melepas strut bar terlebih dahulu.

9. Risiko Kesalahan Pemasangan

Strut bar yang tidak sesuai dengan spesifikasi mobil, atau dipasang tanpa memperhatikan momen pengencangan (torque setting), dapat menimbulkan masalah atau efek negatif baru. Salah satu risiko paling umum adalah baut shock tower menjadi aus atau ulirnya rusak karena terlalu kencang atau longgar. Selain itu, pemasangan yang tidak sejajar dapat menyebabkan tekanan yang tidak merata, memengaruhi kestabilan suspensi.

10. Legalitas dan Garansi Kendaraan

Pada beberapa negara atau wilayah, penggunaan strut bar aftermarket dapat mempengaruhi status legalitas kendaraan. Terutama jika menyebabkan perubahan struktural pada bodi mobil. Selain itu, modifikasi strut bar juga bisa menyebabkan efek negatif berupa gugurnya garansi pabrikan, terutama jika ditemukan bahwa kerusakan disebabkan oleh komponen tambahan yang tidak resmi.

Kesimpulan

Pemasangan strut bar memang dapat memberikan peningkatan kestabilan dan kesan sporty. Terutama bagi pecinta performa atau pengemudi yang sering melewati jalanan berkelok dengan kecepatan tinggi. Namun, efek samping atau negatif strut bar berupa berkurangnya kenyamanan dan meningkatnya tekanan pada sistem suspensi membuat komponen ini tidak selalu cocok untuk semua jenis mobil dan semua kebutuhan berkendara.

Sebelum memutuskan untuk memasang strut bar, pengemudi perlu mempertimbangkan:

  1. Tujuan penggunaan kendaraan (harian vs performa),
  2. Kondisi jalan yang sering dilalui,
  3. Dan kesiapan komponen suspensi lain untuk menahan perubahan karakteristik berkendara.

Jika strut bar digunakan sesuai kebutuhan dan didukung oleh komponen berkualitas serta pemasangan yang tepat, maka manfaatnya dapat terasa maksimal. Namun, jika hanya dipasang demi estetika tanpa memperhitungkan fungsionalitas, hasilnya bisa kontraproduktif.