Arus pada sistem wiper, atau yang lebih dikenal sebagai aliran listrik dalam pengoperasian wiper mobil, merupakan aspek penting dalam menjaga visibilitas pengemudi selama berkendara. Sistem wiper berfungsi sebagai pelindung terhadap hujan, salju, debu, atau kotoran lain yang dapat mengganggu pandangan pengemudi.
Untuk memahami bagaimana arus berperan dalam operasi wiper, kita perlu melihat lebih dekat pada komponen-komponen kunci yang terlibat dan bagaimana aliran arus menggerakkan pada sistem wiper secara keseluruhan.
Komponen Utama Sistem Wiper
1. Motor Wiper
Motor wiper merupakan jantung dari sistem ini. Arus listrik yang diterapkan pada motor ini menghasilkan gerakan rotasi yang kemudian ditransfer ke mekanisme penggerak wiper. Jenis motor wiper yang umum digunakan melibatkan penggunaan motor listrik DC (Direct Current) yang dapat dikendalikan untuk mengatur kecepatan dan intensitas gerakan wiper.
2. Saklar dan Kontrol
Arus listrik diatur oleh saklar dan kontrol di dalam kabin mobil. Pengemudi dapat menggunakan saklar untuk mengaktifkan atau menonaktifkan wiper, serta mengatur kecepatan dan frekuensi operasionalnya. Beberapa mobil modern bahkan di lengkapi dengan sensor hujan yang secara otomatis mengatur kecepatan wiper berdasarkan intensitas hujan.
3. Blade dan Arm
Blade (karet penyeka) dan arm (rangka penyangga) merupakan bagian fisik dari wiper yang bergerak. Gerakan ini di induksi oleh motor wiper dan menyebabkan blade bergerak maju-mundur, membersihkan kaca depan mobil dari berbagai elemen yang dapat menghalangi pandangan.
Aliran Arus Pada Sistem Wiper
Aliran arus dalam sistem wiper berperan penting dalam menjaga kinerja dan keandalan operasionalnya. Untuk memahami bagaimana aliran arus bekerja dalam sistem wiper, berikut penyederhanaan aliran arus pada sistem wiper yaitu:
1. Sumber Daya Listrik
Aliran arus listrik untuk sistem wiper biasanya berasal dari sistem listrik kendaraan. Baterai kendaraan menyediakan daya untuk mengoperasikan motor wiper. Saat pengemudi mengaktifkan wiper melalui saklar di dalam kabin, sinyal listrik di teruskan dari saklar menuju motor wiper.
2. Saklar Kontrol
Saklar kontrol berada di dalam kabin kendaraan dan berfungsi sebagai pengendali utama untuk sistem wiper. Saat pengemudi mengatur saklar pada berbagai posisi (misalnya, posisi rendah, tinggi, atau otomatis), sinyal listrik dikirimkan ke motor wiper sesuai dengan kebutuhan.
3. Motor Wiper
Motor wiper menerima sinyal listrik dari saklar kontrol. Ini seringkali merupakan motor listrik DC. Arus listrik yang mengalir melalui motor menyebabkan rotasi pada mekanisme internal motor. Gerakan rotasi ini kemudian di transfer ke mekanisme penggerak, yang terhubung dengan arm wiper.
4. Arm dan Blade
Arm wiper adalah struktur penyangga yang terhubung ke motor wiper. Gerakan rotasi dari motor di ubah menjadi gerakan maju-mundur pada arm wiper. Blade atau karet penyeka yang terpasang pada arm ini bergerak bersamaan, membersihkan kaca depan dari air, salju, debu, atau kotoran lainnya.
5. Kembali ke Tanah
Selain mengalir menuju motor wiper, arus listrik juga perlu kembali ke tanah (ground). Sistem wiper, seperti kebanyakan sistem listrik pada mobil, merupakan sirkuit tertutup di mana arus mengalir dari sumber daya (positif) melalui berbagai komponen dan kembali ke tanah (negatif).
6. Kontrol Kecepatan
Beberapa kendaraan di lengkapi dengan kontrol kecepatan wiper yang memungkinkan pengemudi mengatur kecepatan operasi wiper. Kontrol ini dapat mengatur arus listrik yang di teruskan ke motor wiper, mengubah kecepatan rotasi dan, oleh karena itu, kecepatan gerakan wiper.
7. Sensor Hujan (Opsional)
Beberapa kendaraan modern di lengkapi dengan sensor hujan yang menyesuaikan kecepatan wiper berdasarkan tingkat kelembapan atau intensitas hujan. Sensor ini juga dapat memodulasi arus listrik yang dikirimkan ke motor wiper.
Rangkaian Wiper Washer
Sistem wiper dan washer pada kendaraan beroperasi melalui serangkaian tahapan yang tergantung pada posisi saklar wiper dan washer. Untuk memahami aliran arus pada sistem wiper secara lebih jelas dapat memahami proses kerja sistem ini sebagai berikut:
1. Saklar Wiper pada Posisi OFF
Ketika saklar wiper berada pada posisi OFF dan motor wiper beroperasi, aliran arus pada sistem wiper mengalir dari baterai → kunci kontak → sekering → kontak P2, P1 → terminal S motor wiper → terminal A relay saklar wiper dan washer → saklar pada posisi OFF → terminal +1 sikat kecepatan rendah motor wiper → terminal E → massa.
Dampaknya, motor berputar secara perlahan dan berhenti ketika kontak P2 dan P1 terputus.
2. Saklar Wiper pada Posisi INT
Cara operasional wiper saat saklar berada pada posisi INT tergantung pada transistor Tr1 di dalam sirkuit transistor saklar wiper dan washer.
Cara Kerja Tr ON
Saat saklar wiper dan washer berada pada posisi INT, Tr1 bekerja membentuk rangkaian massa untuk kumparan relai pada saklar. Ini menyebabkan relai menarik kontak dari posisi A ke B. Arus mengalir dari baterai → kunci kontak → sekering → +B → relai B → saklar pada posisi INT → terminal +1 → sikat kecepatan rendah motor wiper → terminal E → massa.
Motor berputar perlahan dan berlanjut ke lengan wiper.
Cara Kerja Tr OFF
Saat kontak P2 dan P1 terhubung, Tr1 menjadi OFF, melemahkan kumparan relai dan membuat kontak relay kembali ke posisi A. Arus mengalir dari baterai → kunci kontak → sekering → kontak P2, P1 → terminal S motor wiper → relai kontak A → saklar posisi INT → terminal +1 → sikat kecepatan rendah motor wiper → terminal E → massa.
Motor wiper berputar perlahan dan berlanjut ke lengan wiper hingga mencapai posisi yang di tetapkan sebelum kembali ke saklar INT.
3. Saklar Wiper pada Posisi LOW atau MIST
Ketika saklar berada pada posisi kecepatan rendah (LOW), arus mengalir dari baterai → kunci kontak → sekring → terminal +B → saklar wiper dan washer pada posisi LOW/MIST → terminal +1 → sikat kecepatan rendah motor wiper → terminal E → massa.
Motor wiper berputar dengan kecepatan rendah dan berlanjut ke wiper arm.
4. Saklar Wiper pada Posisi HIGH
Jika saklar berada pada posisi kecepatan tinggi (HIGH), arus mengalir dari baterai → kunci kontak → sekring → terminal +B → saklar wiper dan washer pada posisi HIGH → terminal +2 → sikat kecepatan tinggi motor wiper → terminal E → massa.
Motor wiper berputar dengan cepat dan berlanjut ke wiper arm.
5. Saklar Washer pada Posisi ON
Ketika saklar washer pada posisi ON, arus mengalir dari baterai → kunci kontak → sekering → motor washer → terminal W pada saklar wiper dan washer → saklar posisi WASHER → terminal EW wiper dan washer → massa.
Motor washer menyemprotkan cairan pembersih melalui nosel pada permukaan kaca.
Dengan pemahaman mengenai aliran arus pada sistem wiper ini, kita dapat melihat bagaimana setiap komponen dalam sistem wiper saling berinteraksi untuk menghasilkan gerakan penyeka yang efektif dan menjaga kaca depan kendaraan tetap bersih.