Hold in coil pada sistem starter adalah salah satu komponen penting dalam sistem starter mobil. Sistem starter berfungsi untuk memulai mesin mobil dengan menggerakkan flywheel atau roda gila agar mesin dapat berputar dan menyala. Hold in coil merupakan salah satu komponen dalam solenoid starter yang berperan dalam menjaga kontak listrik tetap terhubung dan menjaga starter tetap dalam posisi bekerja. Untuk lebih jelasnya terkait fungsi hold in coil adalah apa, konstruksi, dan cara kerja akan diulas lebih dalam pada artikel berikut ini.
Hold In Coil Adalah
Hold in coil pada sistem starter adalah salah satu komponen utama dalam starter mobil atau kendaraan lainnya yang menggunakan motor starter elektrik. Fungsi hold in coil adalah untuk mempertahankan kontak utama dalam starter agar tetap tertutup saat motor starter diaktifkan.
Saat tombol start ditekan, arus listrik dialirkan ke hold-in coil. Coil ini terdiri dari kawat yang dililitkan di sekitar inti besi. Ketika arus mengalir melalui coil, medan magnet dihasilkan di sekitar inti besi. Medan magnet ini menarik kontak utama di starter, yang menghubungkan baterai mobil dengan motor starter. Hal ini memungkinkan arus listrik yang cukup besar mengalir melalui motor starter untuk memutar mesin.
Setelah mesin dinyalakan dan tombol start dilepaskan, hold-in coil tetap menerima arus listrik dari sistem pengisian kendaraan. Namun, karena medan magnet yang dihasilkan oleh hold-in coil tetap ada, kontak utama tetap tertutup meskipun arus dari tombol start telah berhenti mengalir. Ini memungkinkan motor starter untuk terus menyuplai tenaga ke mesin secara terus-menerus.
Hold-in coil memiliki fungsi penting dalam mempertahankan kontak utama dalam starter tetap tertutup setelah motor starter aktif. Tanpa hold-in coil, kontak utama dapat terbuka secara otomatis setelah arus dari tombol start berhenti mengalir, yang akan memutus aliran listrik ke motor starter dan menghentikan putaran mesin.
Konstruksi Hold In Coil
Konstruksi hold-in coil pada sistem starter biasanya terdiri dari kawat yang di lilitkan di sekitar inti besi. Berikut adalah beberapa komponen dan elemen konstruksi yang umum ada dalam hold in coil:
1. Inti Besi
Inti besi biasanya terbuat dari bahan feromagnetik seperti baja. Komponen ini berbentuk silinder atau batang dengan permukaan yang halus. Fungsinya adalah untuk memfokuskan medan magnet yang berasal dari kawat lilitan dan meningkatkan daya tariknya.
2. Kawat Lilitan
Kawat tembaga atau aluminium berguna untuk melilitkan sejumlah putaran atau gulungan di sekitar inti besi. Jumlah lilitan dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan desain dan karakteristik listrik. Kawat lilitan ini menghasilkan medan magnet saat arus mengalir melaluinya.
3. Terminal
Terminal adalah titik di mana kawat lilitan di hubungkan ke sirkuit listrik. Bagian ini biasanya terhubung dengan sistem pengisian kendaraan atau sumber daya listrik lainnya yang menyediakan arus ke hold-in coil.
4. Isolasi
Bagian-bagian hold-in coil yang melibatkan kawat lilitan biasanya berlapis dengan bahan isolasi seperti enamel atau bahan isolasi termoplastik. Isolasi ini membantu mencegah kontak langsung antara lilitan kawat dan mengurangi risiko korsleting atau hubungan singkat.
5. Pengencang
Untuk menjaga agar kawat lilitan tetap pada tempatnya dan menghindari pergeseran atau kerusakan, biasanya terdapat pengencang atau penjepit di sekitar hold-in coil. Pengencang ini dapat berupa klem atau klip yang menahan kawat lilitan dengan aman.
Konstruksi hold-in coil dapat bervariasi tergantung pada desain dan produsen sistem starter. Namun, inti besi, kawat lilitan, terminal, isolasi, dan pengencang adalah komponen umum yang ada dalam hold-in coil pada sistem starter.
Cara Kerja Hold In Coil Pada Sistem Starter
Cara kerja hold-in coil pada sistem starter melibatkan prinsip elektromagnetik. Berikut adalah langkah-langkah umum mengenai bagaimana hold in coil bekerja dalam sistem starter:
1. Penekanan Tombol Start
Saat menekan tombol start, arus listrik dari baterai mengalir melalui sirkuit starter ke hold-in coil.
2. Pembentukan Medan Magnet
Arus listrik mengalir melalui kawat lilitan pada hold-in coil, yang menghasilkan medan magnet di sekitar inti besi. Medan magnet ini bertindak sebagai daya tarik magnetik.
3. Tarikan Kontak Utama
Medan magnet yang terbentuk menarik kontak utama dalam starter. Kontak utama adalah komponen yang menghubungkan baterai dengan motor starter.
4. Aliran Arus ke Motor Starter
Ketika kontak utama tertarik oleh medan magnet, hubungan listrik terbuka dan arus listrik dari baterai dapat mengalir melalui motor starter. Motor starter mulai berputar, yang pada gilirannya memutar mesin.
5. Kontinuitas Setelah Tombol Start Di lepaskan
Setelah mesin berhasil menyala, maka melepas tombol start. Arus listrik dari tombol start berhenti mengalir ke hold-in coil. Namun, medan magnet yang berasal dari hold-in coil tetap ada.
6. Tertutupnya Kontak Utama Secara Magnetis
Medan magnet yang masih ada di hold-in coil mempertahankan tarikan pada kontak utama, sehingga kontak utama tetap tertutup secara magnetis. Ini memungkinkan motor starter untuk terus menyuplai tenaga ke mesin sehingga mesin dapat berputar dengan sendirinya.
Dengan adanya hold in coil adalah tidak perlu terus menerus menahan tombol start untuk menjaga kontak utama tetap tertutup. Fungsi ini secara otomatis di lakukan oleh hold-in coil setelah tombol start di lepaskan, sehingga memudahkan pengemudi untuk menghidupkan mesin dan melanjutkan perjalanan tanpa harus terus memperhatikan starter.