Komponen CVT Dan Fungsinya: 15 Bagian & Ulasan

Komponen-Komponen CVT Dan Fungsinya – Sepeda motor matic menggunakan sistem transmisi CVT atau Continuously Variable Transmission. CVT memiliki beberapa komponen dengan fungsi yang berbeda-beda. Apa saja komponen CVT dan fungsinya?

Sepeda motor matic tidak tidak memiliki mekanisme transmisi, tetapi menggunakan mekanisme transmisi otomatis yang dikenal sebagai CVT (Continuously Variable Transmission). Fungsinya adalah untuk menghubungkan putaran mesin ke roda belakang dan menggerakkan motor, sama seperti transmisi manual.

Komponen CVT pada sepeda motor matic cukup banyak, seperti halnya pada transmisi manual yang telah dibahas sebelumnya. Berikut ini akan dijelaskan lebih rinci mengenai komponen CVT dan fungsinya.

Konstruksi CVT Motor

Dilihat dari strukturannya, mekanisme transmisi otomatis atau CVT terdiri dari dua puli variabel yang ditempatkan pada jarak tertentu dan dihubungkan dengan sabuk V. Masing-masing puli terdiri dari dua bagian kerucut yang saling terhubung di bagian belakang.

Berikut ini adalah contoh dari konstruksi motor matic CVT lengkap dengan nama-nama komponen yang terdapat di dalamnya.

komponen cvt dan fungsinya

Komponen-Komponen CVT Dan Fungsinya

Berikut ini beberapa komponen pada CVT motor beserta fungsinya:

1. Pulley Primer (Fixed Primary Sheeve)

Komponen cvt dan fungsinya yang pertama yaitu pulley primer berfungsi sebagai penahan sabuk V dan tidak bergerak. Komponen ini membantu membesarkan perbedaan rasio dan dilengkapi dengan kipas pendingin untuk mendinginkan ruangan CVT agar sabuk V tidak cepat panas dan aus.

2. Sliding Primary Sheeve

Sliding primary sheeve bergerak ke kanan atau ke kiri dan berfungsi untuk mendesak sabuk V pada putaran tinggi. Dinding dalam dari komponen pulley ini membantu menekan CVT untuk mencapai kecepatan yang diinginkan.

3. Spacer

Komponen cvt dan fungsinya yang selanjutnya adalah spacer. Spacer adalah komponen yang berfungsi sebagai kutub dinding dalam pulley agar dinding dalam dapat bergerak dengan lancar saat berubah. Dalam CVT motor matic, spacer membantu perubahan dinding pulley bagian dalam terjadi dengan lembut dan mulus.

4. Poros Primer (Primary Shaft)

Komponen cvt dan fungsinya yang ke 4 adalah poros primer. Bagian poros primer berfungsi untuk menghubungkan putaran crankshaft dari mesin ke pulley primer. Komponen ini terhubung dengan crankshaft mesin dan berputar dengan kecepatan yang sama dengan RPM mesin atau RPM pulley primer.

Baca Juga:  Titik Hilang Adalah: 7 Fungsi Dan Contoh Penggunaan

5. Roller (Weight Primary Sheeve)

Roller berfungsi sebagai bantalan kesetimbangan gaya berat dan membantu mendesak dinding dalam pulley primer saat putaran tinggi. Konsep kerja roller adalah semakin berat, maka ia akan semakin cepat bergerak dan menggerakkan movable drive face pada drive pulley untuk menekan sabuk V ke status terkecil.

6. Slider

Slider atau roller shutter berfungsi untuk meredam gerakan dinding agar tidak berubah ke arah luar saat digerakkan oleh roller.

7. Sabuk V (V-Belt)

Sabuk V berfungsi sebagai penghubung putaran antara primary fixed sheave dan secondary fixed sheave. Ukuran diameter sabuk V bervariasi tergantung pada pabrik motor. Diameter sabuk V umumnya diukur dari dua kutub, yaitu kutub crankshaft hingga tahan pada gesekan dan panas.

8. Pulley Sekunder (Secondary Fixed Sheave)

Pulley sekunder adalah komponen yang berputar. Komponen ini terbuat dari bahan yang ringan dengan permukaan yang halus untuk memudahkan gerakan sabuk.

9. Secondary Sliding Sheave

Secondary sliding sheave adalah salah satu komponen CVT dan fungsinya yang digunakan untuk mengendalikan diameter kecil pada pulley sekunder. Komponen ini memiliki bentuk tirus sehingga gerakannya dapat mempengaruhi lebar lilitan pada sabuk V.

10. Spring

Komponen cvt dan fungsinya yang lain adalah spring. Pegas pengembalik berfungsi untuk mengembalikan pulley ke status awal, yaitu status sabuk paling luar. Konsep kerjanya adalah semakin keras pegas, sabuk bisa terbuka semakin lama pada keadaan terluar dari driven pulley. Namun, kesalahan dalam kombinasi antara roller dan CVT dapat menyebabkan keausan bahkan kerusakan pada mekanisme CVT.

Jika dipaksa, pegas yang keras dapat merusak kopling. Panas yang terjadi pada bagian CVT karena putaran bagian-bagiannya dapat membuat tingkat kekerasan material partnya memuai. Pada tingkat panas tertentu, material parts tidak dapat meredam penekanan pada tingkat tertentu juga. Pada akhirnya, pegas bukanlah lentur dan menyempit, melainkan justru tetap lebar. Kopling yang telah panas juga dapat rusak karena itu.

Baca Juga:  Arti Remap ECU Motor: Apa, Manfaat, & Proses

11. Secondary Shaft (Kutub Sekunder)

Komponen berikutnya dari cvt dan fungsinya adalah Secondary Shaft atau Kutub Sekunder. Pada motor matic dengan CVT, komponen ini berfungsi untuk meneruskan perputaran dari pulley sekunder ke powertrain. Secara fisik, komponen ini berbentuk kopling sentrifugal.

12. Clutch Carrier (Kopling Sentrifugal)

Komponen lain dari CVT dan fungsinya adalah Clutch Carrier atau Kampas Kopling Double. Fungsinya adalah untuk mengalirkan tenaga dari mesin ke roda belakang. Jika kampas kopling double aus, maka tenaga yang diteruskan tidak akan optimal.

13. Clutch Housing (Rumah Kopling)

Setiap produksi motor matic saat ini wajib menambahkan komponen Clutch Housing atau Rumah Kopling. Komponen ini digunakan untuk meneruskan perputaran V-Belt dan mengalirkan perputaran dari kampas kopling yang selanjutnya akan diteruskan ke roda belakang sepeda motor.

14. Torsi Cam

Selain itu komponen cvt dan fungsinya yaitu Jika mesin memerlukan torsi yang lebih atau melewati jalan yang naik sehingga beban pada roda belakang meningkat dan kecepatan menurun, maka status belt akan kembali seperti semula, yaitu dalam keadaan diam. Drive pulley akan terbuka sehingga lebar belt menjadi lebih besar dan kecepatan menurun ketika torsi cam bekerja. Torsi cam ini akan meredam gerakan driven pulley sehingga tidak langsung menutup, sehingga kecepatan tidak langsung turun.

15. Gigi Reduksi

Komponen terakhir dari CVT dan fungsinya adalah Gigi Reduksi. Selain itu, pada CVT terdapat komponen Gigi Reduksi yang berfungsi untuk mengurangi kecepatan pemutaran yang didapatkan dari CVT sehingga tenaga yang akan dikirimkan ke kutub roda dapat dilipat gandakan. Pada gigi reduksi tipe roda gigi yang digunakan adalah tipe roda gigi heliks yang memiliki bentuk miring pada kutubnya.

Fungsi CVT Pada Motor

Setelah mengetahui berbagai komponen cvt dan fungsinya maka perlu dipahami bagaimana fungsi dan cara kerjanya. CVT (Continuously Variable Transmission) pada motor memiliki fungsi untuk mengatur perbandingan transmisi secara otomatis, sehingga memungkinkan mesin tetap berada pada putaran yang optimal dan efisien dalam berbagai kecepatan tanpa harus mengubah gigi secara manual. Hal ini dapat memberikan pengalaman berkendara yang lebih lancar dan nyaman, serta meningkatkan efisiensi bahan bakar dan performa mesin.

Baca Juga:  Cara Kerja Relay 4 Kaki: 4 Mekanisme Dan Keunggulan

Dalam CVT, perbandingan transmisi terus-menerus disesuaikan dengan kecepatan dan beban mesin. Dalam keadaan beban ringan, perbandingan transmisi akan menjadi lebih tinggi sehingga mesin tidak perlu bekerja terlalu keras. Sedangkan dalam kondisi beban berat atau saat akselerasi, perbandingan transmisi akan lebih rendah sehingga mesin dapat menghasilkan lebih banyak tenaga.

CVT pada motor juga dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan berkendara karena tidak ada gangguan saat mengganti gigi, sehingga pengendara dapat berkendara tanpa harus mengalihkan perhatian ke tuas transmisi. Selain itu, dengan perubahan perbandingan transmisi yang halus dan lancar, CVT dapat memberikan akselerasi yang lebih responsif dan meningkatkan stabilitas kendaraan saat berbelok atau melewati tikungan.

Cara Kerja CVT Pada Motor Matic

Cara kerja CVT (Continuously Variable Transmission) pada motor matic secara singkat adalah sebagai berikut:

  1. Mesin motor menghasilkan tenaga yang diteruskan ke drive pulley (primary pulley) yang terhubung dengan crankshaft.
  2. Drive pulley akan membuka atau menutup sesuai dengan kebutuhan kecepatan, yang akan memengaruhi lebar lilitan V-belt.
  3. V-belt akan menggerakkan driven pulley (secondary pulley) yang terhubung dengan roda belakang.
  4. Dalam keadaan normal, driven pulley akan terbuka selebar mungkin untuk menghasilkan kecepatan tinggi. Namun jika motor membutuhkan torsi lebih, driven pulley akan tertutup untuk menghasilkan torsi yang lebih besar.
  5. Kinerja CVT diatur oleh komponen seperti slider, V-belt, pulley sekunder, secondary sliding sheeve, spring, clutch carrier, dan torsi cam.

Dengan cara kerja CVT pada motor matic yang fleksibel, pengemudi dapat dengan mudah memilih kecepatan yang tepat untuk situasi jalan yang berbeda. Hal ini juga memungkinkan mesin motor untuk beroperasi pada putaran yang optimal untuk efisiensi bahan bakar yang lebih baik.

Diatas adalah ulasan terkait komponen cvt dan fungsinya serta bagaimana cara kerjanya. Semoga dapat menambah wawasan pengetahuan.